Test Footer 1

Showing posts with label zona wanita. Show all posts
Showing posts with label zona wanita. Show all posts

Monday 24 June 2013

Gudang

Dampak Negatif Film Biru Bagi Perempuan


Suka lihat film biru, ketahui dampaknya Bagi anda. Bagi anda yang gemar menyaksikan film biru, sebaiknya mulai kurangi kebiasaan satu ini. Bukan tanpa alasan. Situs Dailymail baru-baru ini menyebut bahwa sering menonton film biru memiliki risiko besar mematikan otak yang memproses rangsangan pada organ penglihatan, terlebih pada perempuan.
 Wah, gawat dong.

Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Groningen, Belanda ini, meneliti dengan cara memindai korteks visual dengan menggunakan positron emission tomography (PET scan) dari 12 orang perempuan. Kesemuanya belum mencapai masa menopause dan mempunyai kecenderungan heteroseksual. Mereka dibiarkan menyaksikan film biru.

Para peneliti menyebutkan film pertama merupakan video dokumenter tentang kehidupan laut di Karibia. Dua video lain adalah film 'biru' khusus perempuan, yang pertama hanya menunjukan foreplay dan rangsangan manual sementara video kedua menunjukan adegan vulgar seperti adegan oral dan yang lebih jauh lagi.

Dari hasil penelitian ditemukan, setelah para relawan perempuan tersebut menyaksikan film ketiga, diketahui hanya sedikit darah yang mengalir ke korteks visual utama.

Menurut Gert Holstege, pakar uroneurologi, salah satu dari peneliti dalam studi, jika dibandingkan dalam situasi normal seperti ketika menyaksikan film atau melakukan aktifitas lain yang memerlukan fungsi visual, jumlah darah yang mengalir ke korteks visual otak lebih banyak.

Holstege menambahkan, hal tersebut disebabkan karena otak lebih fokus pada dorongan nafsu seksual dibanding proses visual selama film berlangsung. Baginya otak akan sebisa mungkin menghemat energi, jadi jika beberapa bagian otak tidak berfungsi secara maksimal, maka fungsinya akan segera dimatikan.

Jadi bagi anda yang suka lihat film biru, pikir lagi deh dampak negatif film biru. [edi munawar]
Read More

Saturday 22 June 2013

Gudang

Cewek PDKT, Why Not


Hey Ladies, apakah selama ini kamu sedang memiliki seorang gebetan atau seorang cowok yang seringkali singgah di dalam mimpi-mimpimu tapi si dia tak kunjung melakukan aksi pedekate ke padamu? Apakah kamu hanya selalu berdiam diri menanti si dia mendekatimu duluan? Wake up, gals! Saatnya take action!
Kita sebagai kaum hawa, selama ini selalu terpaku pada “biarin aja deh, ntar juga di yang pedekate..” atau “kalau mau sama gue, ya dia yang pedekate dong..”. Ada yang bilang katanya kalau cewek yang pedekate duluan adalah cewek murahan. Siapapun orang yang pertama kali bilang seperti itu harus ditembak mati! Pedekate terlebih dulu pada cowok yang kita suka bukanlah hal yang murahan! Silakan baca ulang kalimat itu.
Jika selama ini kamu sering diajarkan untuk menjadi cewek yang mandiri dan berani, mengapa harus malu untuk hanya sekadar pedekate pada cowok yang yang kamu sukai? Sudah berapa kali cowok yang kamu suka akhirnya malahan lari ke pelukan cewek lain hanya karena kamu tidak pedekate dan menunjukkan sedikitnya pada dia jika kamu menyukainya? Jangan biarkan kejadian itu berulang terus menerus, gals.
Kita sebagai makhluk berbuah dada memang tak mau dianggap terlalu agresif hanya karena kita yang pedekate duluan pada cowok. Padahal pedekate itu adalah hal yang sangat wajar ketika kamu menyukai seorang cowok. Jika cowok berani pedekate pada kita, mengapa kita tidak berani pedekate padanya? Gals, catat ini baik-baik dalam benakmu! Pedekate adalah kewajiban dua belah pihak, cowok dan cewek dalam memulai suatu hubungan.
Tidak ada salahnya jika kita mulai menghubungi si dia terlebih dulu. Bila kamu membawa kendaraan, tidak ada salahnya juga dengan menjemput si dia untuk berangkat sama-sama ke kampus, dan tidak salah juga dengan mengantarkan si dia pulang ke rumahnya. Tidak salah juga dengan menyentuh si dia duluan. Ada apa pula dengan menembak cowok duluan?
Memangnya ada apa dengan hal-hal itu? Justru jika cewek berani melakukan hal-hal pedekate semacam itu, kamu akan menjadi cewek yang berbeda dari cewek kebanyakan. Kamu dianggap menjadi cewek yang pemberani dan percaya diri.
Saya beritahu sesuatu pada kalian. Cowok juga suka dengan cewek yang pedekate duluan. Biasanya, jika cewek pedekate duluan pada cowok, jika dia suka, maka diapun akan melakukan hal yang sama pada kamu, gals.
Read More

Thursday 20 June 2013

Gudang

Wahai Akhwat, Jangan Tertipu ”Playboy Berkedok Ikhwan”

“Subhanallah ukhti, Akhi Fulan bin Fulan ini benar-benar shalih, cara bicaranya,  cara merespon lawan bicara, cara memberi komentar di pesbuk, semua kata-katanya indah dan menyentuh, bahkan sangat gentlemen banget.”
Demikian kira-kira curhat seorang akhwat terdengar kepada penulis. Mungkin banyak dari kita mendapat curhat seperti itu dari rekan dekat dan sekitar. Curhat kekaguman seorang akhwat terhadap ikhwan yang dikenal via fesbuk atau jejaring sosial lain. Tidak mengherankan jika akhwat mengagumi ikhwan berlebihan, karena mungkin sang akhwat sedang terpedaya oleh kalimat menghanyutkan dari sang ikhwan.
Jika kita memperhatikan pergaulan dunia maya, banyak yang tertipu dan mudah percaya dengan identitas yang tersaji. Padahal dunia maya itu tidak sepenuhnya dapat dijadikan rujukan informasi tentang identitas seseorang. Contoh yang paling menonjol, banyak peristiwa akhwat terlukai oleh manis tipuan ikhwan dunia maya. Penulis ambil contoh dari jejaring sosial fesbuk. Di sini rentan terjadi penipuan, baik dari orang biasa maupun orang luar biasa atau orang yang keluar dari kebiasaan.
Ada akhwat yang memang senang dan merasa tersanjung dengan didekati ikhwan yang rada-rada punya jiwa gombalis suka bergaya puitis. Inbox dan komentar dinilainya sebagai bentuk perhatian khusus bagi akhwat, padahal tidak jarang bukan cuma dua atau tiga akhwat yang dijadikan target melancarkan aksi gombalisasi.
Tetapi ada juga akhwat yang justru merasa risih dan gerah dengan banyak diperhatikan ikhwan, karena akhwat akan dapat menyimpulkan bahwa ikhwan model gini tidak layak disebut sebagai ikhwan, tapi lebih pantas dijuluki “Playboy Berkedok Ikhwan.”
Ada beberapa ciri-ciri playboy bergaya ikhwan di dunia maya yang bernama facebook, antara lain:
1. Rajin memberikan perhatian kepada akhwat melalui komentar, seakan ia adalah ikhwan shalih yang hafal ratusan dalil Al Qur’an dan hadits, padahal bermodal copy-paste dari internet.
2. Giat kirim inbox pada akhwat. Penting engga penting, ada aja alasan buat membuka celah agar tercipta dialog, terkadang dipaksa-paksakan, sampai-sampai kucing tetangga yang lagi sakit pun jadi bahan pembicaraan.
4. Tebar perhatian berisi nasihat, misalnya: “Ukhti sholatnya yang khusyu’ ya’, ato ‘ukhti semangat, mujahidah gitu lho, hehhee’. Norak banget khan?”
5. Yang paling parah ini nih, tebar janji ta’aruf dan nikah, padahal yang dijanjikan bukan cuma dua atau tiga akhwat. Giliran ketauan bohongnya, jadi berabe.
De el el, masih banyak lagi, yang pasti play boy berbaju ikhwan ini sistematis cara melancarkan serangan. Jika yang di incer akhwat yang suka ngebahas jihad, maka bentuk tebar pesonanya juga berkecimpung tentang jihad, meskipun dengan modal mbah Google. Jika yang diincar akhwat aktivis, maka bentuk perhatiannya juga ga jauh-jauh tentang problema keumatan, meski kalimat perhatiannya hasil copas beranda tetangga sebelah.
Terakhir, penulis hanya ingin mengingatkan saja, hati-hati dengan JIL alias Jaringan Ikhwan Lebay yang suka tebar perhatian. Para FBI alias Female Bidikan Ikhwan juga harus pintar-pintar menggunakan jejaring sosial agar mendapatkan manfaat, bukan mudharat. Kalau mau serius sama ikhwan, lebih baik ajak kopdar dan nanya orang-orang dekat. Dan kepada para play boy, stop it deh aksinya, kasian para akhwat yang udah terpedaya oleh aksi kalian. Be Good man guys..                
Read More
Gudang

Nikmat Menikah: Malam Jum’at, Ya Baca Al Kahfi Bersama Ya Bercinta

Menikah adalah sunnah Nabi yang dapat menyempurnakan separuh agama. Menikah, juga mendatangkan ketenangan (sakinah) dan kebahagiaan (sa’adah). Sakinah bukan hanya karena cinta yang bersifat fisik (mawaddah), tetapi juga dikuatkan dengan cinta yang bersifat non fisik (rahmah). Kesemuanya merupakan nikmat tersendiri dari Allah, yang hanya bisa dirasakan oleh insan yang telah menikah.
Di malam Jum’at misalnya. Ada banyak kesempatan mendulang pahala bagi suami dan istri, yang tidak didapatkan oleh orang yang belum menikah.
Bagi semua muslim, membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at adalah sunnah. “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at,” sabda Rasulullah yang diriwayatkan Al Hakim dan Al Baihaqi serta dishahihkan Al Albani, “maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum’at.”
Tetapi… bagi pasangan suami dan istri, membaca surat Al Kahfi bersama di malam Jum’at, saling menyimak, adalah kenikmatan tersendiri. Pahala sunnah membaca surat Al Kahfi didapat, ketenangan didapat, dan penguatan cinta juga didapat. Sebab –sekali lagi- cinta dalam Islam bukan hanya karena faktor fisik semata (mawaddah), cinta juga memiliki sisi non fisik (rahmah) yang tidak bergantung pada ketertarikan wajah dan tubuh. Beribadah bersama, menunaikan amal shalih bersama, menghidupkan rumah dengan sunnah, adalah penumbuh dan penguat cinta.
Jika membaca surat Al Kahfi dan bersalawat adalah amal sunnah yang bisa ditunaikan siapa saja, ada satu hal yang tidak bisa dikerjakan kecuali oleh mereka yang sudah menikah. Sebuah amal berpahala besar sekaligus membawa nikmat seketika. Para sahabat sempat terkejut ketika Rasulullah mensabdakan bahwa berhubungan badan dengan istri adalah sedekah. “Wahai Rasulullah, apakah kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?” Rasulullah –sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim- pun menjawab: “Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Oleh karenanya jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala.”
Bahkan, sebagaian ulama berpendapat, “bercinta” di malam Jum’at mendapatkan keutamaan tambahan, selain pahala seperti yang disebutkan Rasulullah tersebut.
“Barangsiapa (yang menggauli istrinya) sehingga mewajibkan mandi pada hari Jum’at kemudian diapun mandi, lalu bangun pagi dan berangkat (ke masjid) pagi-pagi, dia berjalan dan tidak berkendara, kemudian duduk dekat imam dan mendengarkan khutbah dengan seksama tanpa sendau gurau, niscaya ia mendapat pahala amal dari setiap langkahnya selama setahun, balasan puasa dan shalat malam harinya.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Hadits tersebut menggambarkan betapa besarnya balasan pahala bagi orang yang melakukannya. Yakni “bercinta”, mandi, bangun pagi, berangkat awal ke masjid untuk menunaikan shalat Jum’at, duduk dekat imam dan mendengarkan khutbah dengan seksama. Pahala dalam hadits ini diberikan kepada orang yang melakukan paket enam amal itu, tidak terpisah-pisah. Namun demikian, tergambarlah keutamaan “bercinta” di malam Jum’at.
Memang ada yang berpendapat bahwa sunnah dalam hadits tersebut adalah “bercinta” pada hari Jum’at (pagi), mengingat mandi Jum’at itu dimulai setelah terbit fajar di hari Jum’at. Namun yang lebih populer adalah “bercinta” di malam Jum’at, sedangkan mandinya bisa saja saat terbit fajar sebelum menunaikan Shalat Shubuh berjama’ah.
Abu Umar Basyir di dalam bukunya Sutra Ungu menambahkan, “Di negara yang menerapkan libur pada hari Jum’at, tentu tidak masalah jika seseorang ingin berhubungan seks pada hari itu. Lalu bagaimana di negara yang menetapkan hari Jum’at sama seperti hari-hari kerja lainnya? Bagaimanapun, hukum sunah tetap saja sunah. Jadi itu hanya soal kesempatan melakukannya saja. Jika mampu dilakukan, Insya Allah membawa berkah. Di situlah, manajemen waktu berhubungan seks menjadi perlu diatur. Karena itu bisa saja dilakukan menjelang subuh, atau sesudah shalat Subuh. Tiap pasutri tentu lebih tahu mana saat yang paling tepat.” Wallaahu a’lam bish shawab. [Abu Nida]
Read More

Monday 17 June 2013

Gudang

Pertama Yang Dilihat Pria dari Wanita!


Ketika mata Anda bertatapan dengan seseorang bisa mengirimkan arti yang besar. Mata memang mampu memberi sinyal terhadap perhatian dan minat seseorang terhadap Anda.


Karena itu yuk, kita lihat apa saja yang menjadi hal pertama yang dilihat pria dari seorang wanita dibawah ini: 

Rambut Anda
Sebenarnya Anda tidak harus memiliki rambut panjang sehingga mudah dibelai pria. Tapi yang terpenting adalah Anda bisa merawat rambut Anda dengan baik sehingga meski pendek tetap sehat dan menarik dilihat pria.

Senyuman Tulus
Senyuman yang tulus atau tidak akan terlihat dan ini berpengaruh terhadap minat seorang pria terhadap Anda. Karena pria akan lebih senang melihat senyuman tulus dari wanita dan itu membuatnya tertarik kepada Anda.

Nada Suara
Studi  menunjukkan bahwa pria lebih suka dengan nada suara yang sedikit lebih jelas dan tinggi dari seorang wanita, karena itu berkaitan dengan kesehatan reproduksi dari wanita.

Besar Pinggang
Jika pinggang Anda lebih kecil dari pinggul, itu menunjukkan kesuburan, dan tentunya secara naluriah pria menyukai hal tersebut.

Mata Anda
Semua bagian yang disebutkan tadi, fokusnya tetap pada mata. Ketika Anda bertemu dan saling tatap, bisa memberikan arti begitu banyak.

Read More

Tuesday 11 June 2013

Gudang

Ikhlas Menjadi Makmum


Poin pertama bukti cinta seorang istri terhadap suami adalah dengan ikhlas menjadi makmum. Bahkan ini adalah manifestasi dari cinta kepada Pencipta yang membuat syariat pernikahan. Allah Swt telah menetapkan adanya pemimpin dan pengikut. Demikian juga Allah menetapkan adanya imam dan makmum.

Bila kedudukan dan status sosial istri lebih rendah dibanding suami, tentu tidak ada masalah. Seorang sekretaris dinikahi oleh direktur perusahaannya. Atau seorang perempuan lulusan SMA bersuami seorang sarjana. Suami, dalam kasus ini memiliki posisi lebih superior secara sosial. Tapi bagaimana jika yang terjadi sebaliknya? Wanita pengusaha menikah dengan karyawannya. Atau seorang dosen menikah dengan mahasiswanya.

Ustadz Hepi Andi memberikan beberapa contoh kejadian dalam karyanya Buku Pintar Suami-Istri Mempesona. Di Jakarta Utara, seorang supir memiliki istri pejabat manajer bank skala nasional. Di Depok, seorang laki-laki pengangguran memiliki istri seorang supervisor perusahaan multinasional. Di Jakarta Barat, seorang tamatan SMA mempunyai istri Sarjana lulusan Universitas Indonesia.

Tingkat karier, status sosial, latar belakang keluarga dan jenjang pendidikan adalah salahsatu faktor yang membuat seorang istri terkadang kurang menghormati suaminya. Pada posisi ini, kita diuji untuk ikhlas menjadi makmum.

Pernikahan memang bukan untuk menciptakan persamaan, tetapi bagaimana suami-istri saling toleran terhadap perbedaan. Pada posisi apapun, dan bagaimanapun, seorang suami adalah imam bagi istrinya. Sedangkan istri diuji untuk menjadi makmum yang ikhlas dan baik.
[edi]
Read More
Gudang

Jangan Curhatkan Suami di Facebook

Perempuan memang gemar berbagi, termasuk berbagi isi hati alias curhat. Bahkan, bagi sebagian perempuan  curhat bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, anytime, anywhere, we share.

Karena tabiatnya ini banyak perempuan dan para istri yang kesulitan menyadari bahwa ketika ia mencurhatkan permasalahan keluarganya atau keretakan hubungannya dengan suaminya, yang ditangkap oleh kawan curhatnya justru ia sedang membongkar aib keluarganya,  terutama suaminya. Apalagi jika ia curhat pada orang yang tidak pandai menjaga rahasia dan tidak berjiwa ishlah (mensolusikan masalah). Alih-alih mendapat jalan keluar, yang terjadi malah aib keluarga menjadi rahasia umum. Padahal awalnya ia hanya berniat berbagi, sekedar ingin didengarkan dan dimengerti atau hanya sekedar mencari pembelaan psikologis karena biasanya -menurut perspektifnya- diri nyalah yang menjadi objek penderita dari aib yang terjadi.
Kebiasaan curhat-mencurhat di mana saja ini menjadi semakin mengkhawatirkan ketika kini tersedia berbagai media sosial, entah Facebook (FB), Tweeter, BBM, dll.

Memang kebiasaan ini bukan hanya didominasi kaum hawa, kaum lelaki juga tidak sedikit yang sebentar-bentar menghiasi status FB atau akun tweeternya dengan aneka curhatan yang sama pula tidak hati-hatinya dalam hal menjaga ukhuwah dan kehormatan sesama muslim.

Jika curhat langsung pada orang yang salah saja demikian berbahaya, apalah lagi mencurahkan isi hati terkait keretakan hubungan suami-istri atau aib keluarga lainnya dalam jejaring sosial semacam Facebook atau Tweeter.  Berikut adalah 5 alasan mengapa mencurhatkan konflik keluarga dalam media sosial sangat tidak direkomendasikan:
  1. Aib suami sesungguhnya adalah aib istri. Atau aib keluarga siapapun adalah sebenarnya aib kita juga karena kita adalah bagian dari keluarga kita. Meski jika memang kita yang menjadi korban dari kesalahan yang diperbuat oleh keluarga kita. Kita dengan suami satu dengan lainnya Allah sebutkan sebagai pakaian (QS. Al-Baqarah: 187). Fungsi utama pakaian adalah menutupi aurat yakni hal-hal yang jika terlihat manusia lain pemiliknya akan malu. Meski kita terluka, bukan berarti kewajiban menutupi aurat suami terlepas dari bahu kita. Justru kitalah orang pertama yang harus berbesar hati menutupinya, dan mencari jalan islah terbaik.
  2. Rentan salah paham. Bahasa tulisan lebih banyak memicu salah paham karena masing-masing orang yang membaca akan menafsirkannya dengan komponen-komponen penilaian yang ada dalam benaknya. Jika curhatan kita dibaca oleh orang yang bersangkutan dengan cara pandang yang berbeda tentu masalah akan bertambah runyam. PR kita bertambah, selain menyelesaikan masalah inti, kita pula harus mengklarifikasi kesalahpahaman memaknai status atau tweet kita. Melelahkan bukan?
  3. Jika belum bertemu melakukan tabayun (klarifikasi), belum tentu perspektif kita sama dengan perspektif suami kita. Karena lelaki dan perempuan berbeda dalam memandang permasalahan. Bisa jadi, sesungguhnya suami kitalah yang lebih banyak dirugikan atas konflik yang tengah terjadi. Jadi, jangan buat apa yang belum jelas menjadi tambah kabur dengan curhat-curhat yang hanya memuaskan hati sesaat namun berdampak buruk yang panjang.
  4. Orang dewasa cenderung lebih senang ditegur baik-baik ketimbang disindir-sindir di dalam media sosial. Hal ini lebih menyakitkan karena pihak yang kita sindir merasa tidak dianggap sebagai pribadi yang dewasa.
  5. Media sosial adalah tempat berkumpulny banyak orang yang tidak kita tahu kondisi masing-masing pribadinya. Perjalanan hidup tidak selamanya mulus, terutama tentang muamalah kita dengan manusia lainnya. Mungkin dulu, di ujung daerah yang pernah kita singgahi 10 tahun yang lalu ada seseorang yang pernah kita atau suami kita lukai dan masih menyimpan dendam atau malah menyimpan cinta terpendam kepada kita atau suami kita. Jika mereka mendapati keretakan dalam keluarga kita banyak hal memungkinkan yang dapat mereka lakukan. Status konflik ini juga dapat memicu pihak lain berbuat tidak layak pada kita. Di dunia maya banyak sekali lelaki iseng yang senang menggoda perempuan. Jadi, jangan ambil resiko ini!
  6. Kata-kata bersifat irreversible,  jika sudah kita keluarkan maka tak dapat ditarik kembali. Kata-kata sudah membentuk opini tersendiri ketika pertama kali diterima oleh penerimanya. Meski kata-kata tersebut sudah kita ralat atau kita hapus, namun opini yang sudah ternbentuk dalam benak  sekian banyak orang yang telah membaca status kita sebelumnya tentu tak gampang menghapusnya. Apa lagi catatan yang ada di tangan malaikat atas status kita, entah bagaimana kita menghapusnya.
Jadi, mari belajar untuk tidak reaksioner dan memamah konflik lebih bijak agar konflik menjadi ladang pahala kita dalam kehidupan berkeluarga. Jika terpaksa memerlukan pihak lain untuk berbagi dan mencari jalan keluar, carilah orang yang amanah dan yang berorientasi islah (perbaikan). [edi]
Read More
Gudang

Membuat Nyaman Suami

Seorang istri adalah penyejuk bagi suaminya. Namun, terkadang justru kegelisahan seorang suami berasal dari istrinya sendiri. Stres di tempat kerja, tekanan atasan, kerugian bisnis, bersitegang dengan rekan kerja, bisa terobati dirumah oleh seorang istri. Sebaliknya, meski di kantor tidak ada masalah, tetapi bila di rumah istri membebani suami dengan masalah-masalah kecil yang dibuat seolah-olah maslaah besar, stress itu akan lahir dengan sendirinya.
Salah satu ciri istri yang tidak bisa menyenangkan suami adalah mudah marah atau ngambek. Istri yang selalu marah-marah adalah istri yang tidak bisa menyamankan suaminya. Seringkali seorang suami terpaksa melakukan sesuatu diluar kemampuannya, seperti meminjam uang karena harus menuruti permintaan istrinya yang tidak realistis.
Ciri lainnya adalah ketidakmampuan istri untuk membina hubungan harmonis dengan mertua atau saudara ipar. Tidak dipungkiri, terkadang orangtua atau saudara kandung suami tinggal bersama dalam satu rumah. Konflik antara mertua dan istri terkadang juga sulit untuk dihindari. Dalam hal ini, seorang lelaki bingung untuk membela ibunya atau istrinya. Diperlukan kedewasaan dalam bersikap untuk menentukan hal tersebut. Namun, bila istri terus-menerus mengutarakan ketidaksukaan terhadap mertuanya, bahkan dalam tingkat tertentu, ini bisa melahirkan ketidaknyamanan dalam diri suami.
Menyenangkan suami tidak perlu sesuatu yang mewah. Cinta kepada suami bisa diwujudkan dengan cara bagaimana suami bisa terus merasa nyaman dengan kehadiran istri. Salah satunya adalah dengan wajah yang menyenangkan dan penampilan yang rapih.
Senyuman adalah cara sederhana untuk menyenangkan suami. Tidak ada obat kegelisahan dan kelelahan hidup yang paling ampuh bagi suami kecuali senyuman seorang istri yang shalihah.
 “Sebaik-baik perempuan (istri) ialah yang menyenangkanmu jika engkau memandangnya.” (HR Thabrani)
*Diolah dari Buku Pintar Suami – Istri Mempesona karya Hepi Andi Bastoni
Read More

Friday 7 June 2013

Gudang

Pengen Punya Suami yang Masih Perjaka? Kenali Ciri-Cirinya

Sebelumnya Gudang CARE pernah membahas 10 Tanda-Tanda Seorang Gadis Tidak Perawan Lagi pada kesempatan ini saya akan membahas ciri-ciri pria yang masih perjaka, yang jadi pertanyaan "Pentingkah keperjakan Pria bagi seorang wanita...............?"

Mengetahui pria yang masih perjaka memang sulit dilakukan. Hal ini berbeda dengan wanita, wanita yang pernah melakukan hubungan seks terdapat tanda secara fisik yaitu pada bagian organ kelamin, selaput dara sudah robek atau tidak utuh (sekalipun ini tidak mutlak wanita tersebut pernah melakukannya). Sedangkan pada pria, sangat sulit ditemukan ciri-ciri yang akurat untuk mengetahui pria masih perjaka atau tidak.

Hal ini tentu membuat sebagian wanita yang resah saat memilih calon suami. Idealnya, seorang wanita tentu menginginkan calon suami yang masih perjaka. Mengingat banyak sekali modus seorang pria yang mengaku masih bujangan untuk mengelabui wanita, padahal dia sudah menikah atau bahkan sudah mempunyai anak. Namun bagaimana cara mengetahui ciri pria yang masih perjaka?

Walaupun sulit memastikan apakah seorang pria masih  perjaka atau tidak, pasti ada ciri-ciri atau tanda-tanda lainnya untuk mengetahui pria masih perjaka atau tidak. Untuk mengetahui ciri-ciri pria yang masih perjaka, berikut ini kita ketahui terlebih dahulu ciri-ciri pria yang sudah tidak perjaka. Dari berbagai penelitian dan observasi serta pengamatan berdasarkan ilmu anotomi bentuk tubuh, beberapa ciri yang diduga kuat terdapat pada pria yang sudah tidak perjaka:
  1. Rambut ubanan dan kulit keriput, Ini sih ciri umum untuk seorang pria yang lanjut usia mestinya sudah punya cucu yang artinya dia sudah menikah.  Pria yang sudah menikah dan mempunyai anak dipastikan pria normal dalam hubungan seks sehingga jika seorang wanita menikah dengan duda beranak, jika tidak mempunyai keturunan , kelainan kemungkinan ada pada diri wanita itu. Oleh karena itu, dokter tidak perlu memerikasa sang pria seperti ini, karena hampir bisa dipastikan sudah tidak perjaka. 
  2. Cepat Loyo. Pada saat melakukan hubungan seks pertama kali dengan pasangannya, si pria tersebut cepat sekali ejakulasi (bahkan tidak mencapai 1 menit). Hal ini disebabkan karena si pria sudah faham nikmatnya sehingga otaknya bekerja lebih cepat dari biasanya.
  3. Mudah terangsang. Pria yang sudah tidak perjaka akan cepat terangsang dan ereksi terhadap hal-hal yang berbau porno ataupun terhadap aktivitas sentuhan fisik lainnya. Contohnya didalam perkantoran antara  pegawai lelaki dan wanita tidak dipisahkan sering menimbulkan khayalan oleh karena rangsangan bau  parfum. Itulah sebabnya Menkominfo begitu getol memblokir situs porno sebab keputusan tersebut didasarkan hasil penelitian yang sesakma dan mendetail di lingkungan kerja.
  4. Warna penis. Pada pria perjaka, kepala penis (Gland Penis) berwarna kemerah-merahan sedangkan pada pria yang sudah tidak perjaka akan berwarna gelap, kadang terdapat cacat karena gesekan.
  5. Saluran kemih. Tanda lainnya untuk mengetahui pria yang sudah tidak perjaka terletak pada ukuran lubang saluran kencing (ureter) lebar karena sudah sering dipakai penetrasi dan onani.
  6. Air mani. Pada pria yang  tidak perjaka  sangat mudah mengeluarkan air mani (bukan sperma) berwarna bening ketika saat terangsang sehingga para istri harap maklum jika CD suaminya sering  ada bercak kuning karena banyak  wanita seksi bokong besar ditempat umum.
  7. Minta Petunjuk. Ibarat pria yang belum mengerti jalan, pria perjaka biasanya minta petunjuk kepada pasangannya agar diarahkan kejalan yang tepat. Sedangkan pada pria yang sudah tidak perjaka hampir tidak membutuhkan petunjuk, karena mereka memang sudah tahu arah jalan yang benar.
  8. Kelopak mata. Kelopak mata bagian bawah seorang perjaka berwarna cerah, ini dikarenakan mereka tidak mengeluarkan energi besar untuk melakukan aktivitas ejakulasi, sebaliknya laki laki yang sudah tidak perjaka memiliki kelopak mata berbentuk cekung dan berwarna kehitaman akibat energi dalam tubuh keluar bersama ejakulasi yang terjadi.
  9. Mimpi. Seseorang yang masih perjaka sering mimpi basah, dan laki laki yang sudah tidak perjaka hampir tidak pernah mengalami mimpi seperti itu lagi.
     
Naahh sekian dulu yah share tentang ciri-ciri pria yang masih dan sudah tidak perjaka. Semoga ciri-ciri diatas dapat memberikan gambaran kepada para wanita yang ingin mengetahui calon suaminya masih perjaka atau tidak. 

Jika 9 ciri sudah tidak perjaka diatas terdapat pada pacar atau calon suami kamu, alangkah lebih baiknya di sikapi secara bijaksana. Bukan berarti langsung menuduh bahwa dia memang sudah tidak perjaka. Komunikasikan terlebih dahulu untuk mendengar langsung pengakuan dari dirinya. Mengingat ciri-ciri diatas hanya berdasarkan pengamatan secara kasat mata. Karena sampai saat ini belum ada satu lembaga pun yang melakukan riset tentang ini. Atau, kamu mau melakukannya???? [edi]
Read More

Tuesday 4 June 2013

Gudang

Astaghfirullah, dua wanita Pakistan menjadi lesbian "Muslim" pertama yang menikah di Inggris


Dua wanita Pakistan, Rehana Kausar dan Sobia Kamar, telah menjadi lesbian “Muslim” pertama yang menikah di Inggris, mengikat simpul pernikahan hina mereka dalam sebuah upacara sipil di Leeds, lansir Huff Post pada Senin (27/5/2013).
Mereka menyadari penyimpangan seksual mereka itu jelas akan membuat nyawa mereka terancam di negara asal mereka, Pakistan. Dua bekas mahasiswa Birmingham tersebut kemudian mengajukan permohonan suaka politik.
Kamar (29) mengklaim Kausar (34) sebagai “belahan jiwa”-nya. Mereka pertama kali bertemu tiga tahun lalu setelah pindah ke Birmingham dari Pakistan dengan visa pelajar dan telah hidup bersama sebagai “pasangan” di Leeds selama hampir satu tahun.
Kausar, yang berasal dari Lahore, datang ke Inggris untuk mempelajari bisnis dan manajemen kesehatan bersama Kamar. Kepada Birmingham Mail, dia mengklaim: “Negara ini mengizinkan ‘hak’ kami dan itu adalah keputusan yang sangat pribadi yang telah kami ambil. Apa yang kami lakukan dengan kehidupan pribadi kami ini sama sekali bukan urusan orang lain.”
“Masalah kami dengan Pakistan adalah, setiap orang meyakini bahwa mereka bertanggung jawab atas kehidupan orang lain dan bisa mengambil keputusan terbaik tentang moral orang lain, tapi itu bukan pendekatan yang tepat, dan kami berada dalam keadaan ini karena ulama kami telah ‘membajak’ masyarakat kami yang dulunya merupakan masyarakat yang toleran dan menghormati kebebasan individu,” klaimnya.
Kerabat mereka mengatakan mereka harus menikah dalam sebuah upacara sipil karena [jelas] tidak ada imam Muslim yang bersedia memberkati pasangan lesbian itu dengan ikatan pernikahan.
Bahkan petugas meminta mereka untuk mempertimbangkan apakah mereka puas dengan keputusan mereka, kerabat mereka menambahkan.
Pasangan ini disebutkan telah menerima ancaman dari banyak pihak, baik dari orang-orang Pakistan dan bahkan di Inggris sendiri, yang ingin membunuh mereka karena penyimpangan hina yang mereka lakukan itu.
Hubungan sesama jenis jelas ilegal di Pakistan serta di sejumlah dari negara Muslim lainnya. Berita pernikahan mereka telah menjadi berita utama di India, Bangladesh dan Iran serta di negara asal mereka sendiri, Pakistan. [Arrahmah]
Read More

Tuesday 28 May 2013

Gudang

Untuk Siapa Wanita Bekerja


Untuk Siapa Wanita Bekerja
Ilustrasi
Haruskah seorang wanita bekerja? Bagaimana jika wanita tersebut telah menikah, bukankah suami yang seharusnya mencukupi kebutuhannya? Lalu bagaimana bila suami belum dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga? Dan jika tidak bekerja, lalu buat apa wanita diperbolehkan sekolah hingga ke perguruan tinggi dan bahkan terkadang prestasinya lebih baik dari laki-laki?!
Adakah pertanyaan tersebut pernah terbesit dalam benak kita, wahai saudariku? Dilema yang dihadapi kaum muslimah terutama setelah menikah dan mempunyai keturunan. Pilihan yang dirasa berat saat harus memilih antara pekerjaan dan keluarga. Karenanya banyak yang memilih untuk menjalankan keduanya.
Jika dilakukan survei apakah alasan wanita memilih tetap bekerja setelah menikah dan memiliki anak, beragam alasan yang muncul. Mungkin alasan yang terbanyak adalah karena faktor ekonomi. Tingginya kebutuhan keluarga dan harga yang terus meningkat tidak selalu berjalan searah dengan peningkatan penghasilan menyebabkan istri dituntut pula untuk membantu suami dalam mencari nafkah keluarga.
Selain masalah ekonomi, ada juga muslimah yang bekerja karena ingin mengabdikan ilmu yang telah didapatnya seperti dokter, guru dan lainnya. Dan mungkin ada juga muslimah yang bekerja untuk dapat meniti karirnya dibidang tertentu. Namun, selain alasan-alasan diatas, ada pula muslimah yang memilih tetap bekerja karena merasa bosan dengan pekerjaan rutinitas mengurus rumah tangga atau karena anggapan bahwa dengan bekerja pergaulan dan statusnya lebih baik dibanding hanya menjadi ibu rumah tangga. Islam tidak melarang seorang muslimah untuk bekerja, bukankah putri Rasulullah Fatimah mendapatkan upah dari hasil menumbuk gandum. Kisah istri Nabi Ayub yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga ketika Nabi Ayub tengah sakit, juga adalah contoh bagaimana muslimah mengambil peran dalam turut memenuhi kebutuhan keluarga.
Namun tentunya Islam sebagai agama yang sempurna dan komplit memberikan petunjuk dan arahan apa dan bagaimana sebaiknya muslimah bekerja. Dan tidak hanya batasan mengenai pekerjaan apa yang baik, apa yang harus dihindari, tetapi Islam pun memberikan panduan tentang penghasilan serta harta seorang muslimah yang bekerja.
Tugas atau peran utama yang harus dijalankan oleh seorang muslimah yang telah menjadi istri dan ibu adalah mengurus rumah tangga, mendidik anak, menjaga harta suami, menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang tak kalah beratnya dari pekerjaan suami untuk memenuhi nafkah. Seorang istri tidak memiliki kewajiban untuk turut mencari nafkah, karena kewajiban ini telah dibebankan kepada suami.
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf.” (Al Baqarah: 233)
Tempatkanlah mereka (para istri) dimana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang telah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka melahirkan.” (Ath-Thalaq: 6)
Suami berkewajiban untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak-anak seperti yang diperintahkan dalam ayat diatas. Dan kewajiban untuk memberikan nafkah kepada istri dan anak-anak berlaku meski suami miskin atau istri dalam keadaan kaya/berkecukupan. “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah ‎ berikan kepadanya. ‎Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (Ath-Thalaq:7)
Mengenai besaran nafkah yang harus diberikan suami untuk keluarga, menurut beberapa ulama adalah disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi dan kebiasaan yang berlaku dimasyarakat. Hal ini sesuai dengan hadist; “Ambilah nafkah yang mencukupimu dan anakmu dengan cara yang baik.” (HR Bukhari)
Standar minimal bagi seorang suami dalam memberikan nafkah kepada keluarga adalah batas kecukupan. Tidak ada jumlah yang pasti untuk nafkah karena perbedaan waktu, kebiasaan, murah dan mahalnya barang kebutuhan. Untuk itu suami harus memperkirakan nafkah secukupnya untuk istri dan anak-anak, baik itu makanan beserta lauknya, pakaian dan kebutuhan lainnya.
Batas kecukupan inilah yang terkadang memicu perselisihan, karena setiap orang/masyarakat mempunyai standar kecukupan terhadap kebutuhan yang berbeda. Keluarga yang tinggal di desa dengan keluarga yang tinggal di kota akan berbeda standar kecukupannya, meski sebenarnya kebutuhan dasarnya adalah sama. Seorang istri yang berasal dari keluarga kaya tentu memiliki standar kecukupan yang berbeda dengan istri yang berasal dari keluarga sederhana. Untuk itu fuqaha Syafi’iyah menilai ukuran kecukupan didasarkan pada ketentuan syariat.
Nafkah yang harus dipenuhi suami kepada istri, antara lain tempat tinggal, makan dan minum, pakaian, dan biaya kesehatan ketika sakit. Hal tersebut adalah nafkah yang utama disamping nafkah lainnya yang mengikuti sesuai dengan kebutuhan. Suami berkewajiban memberikan tempat tinggal untuk ditempati bersama demi mewujudkan ketenangan dan cinta kasih diantara keduanya. Tempat tinggal tidak disyaratkan harus hak milik suami, karena dapat juga sewa atau berupa pinjaman. Mengenai makanan dan minuman suami memberikan nafkah sesuai dengan kebiasaan yang berlaku, seperti misalnya suami menyediakan berbagai peralatan dapur serta memberikan uang belanja agar istri dapat memasak. Suami pun wajib memberikan pakaian kepada istri dengan yang baik. Dan mengenai pakaian bagi istri, Islam telah mengatur bagaimana pakaian yang sesuai syariat.
Jika istri terbiasa dengan adanya khadimah, maka suamipun dianjurkan untuk dapat memenuhinya. Namun hal ini tentu kembali kepada kemampuan dari suami. “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya.” (Ath-Thalaq:7) “Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang miskin menurut kemampuannya (pula).” (Al-Baqarah: 236)
Biaya hidup untuk memenuhi beragam kebutuhan tersebut kian tahun selalu meningkat. Dan alasan inilah yang menyebabkan banyak muslimah yang turut membantu suami dalam mencari nafkah.
Jika dulu mungkin pekerjaan yang tersedia untuk para muslimah adalah pekerjaan-pekerjaan yang tidak jauh dari pekerjaan yang berkaitan dengan rumah tangga. Sekarang ini seiring dengan akses untuk pendidikan yang lebih terbuka baik untuk pria maupun wanita, lapangan pekerjaan pun semakin luas untuk para wanita. Bahkan ada yang mengatakan dengan disebarluaskannya isu kesetaraan gender, wanita memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk setiap bidang pekerjaan.
Karena hal tersebut juga, sebagian orang berpendapat masuknya wanita pada pekerjaan di sektor publik mempersempit lapangan kerja bagi lelaki, sehingga lelaki menjadi sulit mendapat pekerjaan. Banyak industri yang terutama perusahaan kapitalis lebih memilih pekerja wanita karena dinilai lebih teliti, lebih tekun dan lebih kecil upahnya atau kesejahteraan yang harus ditanggungnya.
Entah pendapat tersebut benar atau tidak, perlu dikaji lebih dalam lagi. Tetapi, ada hal yang perlu menjadi renungan kita bersama wahai ukti, ketika kita memutuskan untuk bekerja membantu suami memenuhi nafkah keluarga. Luruskanlah niat kita untuk benar-benar membantu suami memenuhi nafkah keluarga, bukan karena ingin mengejar karir, kedudukan, popularitas atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain yang bukan utama dan hanya karena ingin terlihat lebih baik dimata orang lain.
Di tengah arus informasi yang deras, tidak semua berita dan informasi benar dan bermanfaat. Ada beberapa pihak yang sengaja memanfaatkan wanita sebagai objek komersial, seperti propaganda kecantikan dengan berbagai produk perawatan hingga fashion. Image sebagai wanita modern yang memiliki karir dan keluarga harmonis menjadi topik di media-media, bahkan media yang khusus wanita tumbuh pesat. Wanita-wanita sukses menurut versi media kebanyakan adalah yang memiliki karir di posisi tinggi pada perusahaan dan memiliki keluarga yang harmonis dimana anak-anaknya memiliki prestasi akademis atau seni yang baik.
Sebagai muslimah, kita perlu terus memperkaya diri dengan ilmu yang berasal dari Quran dan Hadist agar dapat memilah dan memilih informasi yang benar dan bermanfaat bagi diri dan keluarga. Tugas utama manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt., dan ini berlaku untuk lelaki maupun wanita. Dan bagi wanita muslimah ketika telah berkeluarga tugas utamanya adalah melayani suami, melahirkan dan merawat serta mendidik anak-anak, dan menjaga rumah, harta dan kehormatan suami. Para ulama berpendapat bahwa melakukan pekerjaan rumah tidak merupakan kewajiban bagi istri, tetapi hal itu dianjurkan sebagaimana kebiasaan yang berlaku dan istri mendapat pahala dengan mengerjakan pekerjaan rumah secara ikhlas.
Islam tidak melarang seorang wanita untuk bekerja, namun ada beberapa kekhawatiran seiring dengan semakin banyaknya wanita yang memutuskan untuk tetap bekerja dan mengejar karir di luar rumah. Beberapa dampak negatif yang timbul diantaranya keluarga terpecah karena suami istri sibuk bekerja dan anak-anak menjadi terlantar, istri menjadi terlalu lelah karena konsentrasi yang terbagi antara beban pekerjaan di luar rumah dan juga dirumah, banyak penelitian mengungkap salah satu pemicu angka perceraian meningkat adalah kerena wanita terlalu sibuk di luar rumah sehingga mengabaikan urusan rumah tangga dan memicu pertikaian, angka pengangguran lelaki yang meningkat, dan tersebarnya fenomena kerusakan sosial di masyarakat.
Sebelum memutuskan untuk bekerja di luar rumah, ada baiknya melihat pada beberapa faktor syar’i yang mendorong seorang muslimah untuk bekerja di luar rumah antara lain: Suami kesulitan memberi nafkah istri dan keluarga. Syariat memberi pilihan bagi istri yang suaminya tidak mampu memberi nafkah antara mengajukan fasakh atau tetap bertahan sebagai istri, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Istri yang memilih mempertahankan kehidupan suami istri terpaks harus bekerja untuk mendapatkan materi sebagai penopang kehidupannya dan juga keluarga. Suami dengan pendapatan terbatas sementara istri tidak bisa bekerja karena sibuk membangun kehidupan mulia bersama anak-anak. Akhirnya kondisi ini mendorong istri bekerja untuk mendapatkan materi yang bisa meningkatkan taraf hidup pribadi dan keluarga atas kerelaan hatinya. Istri memiliki utang yang harus dilunasi sehingga istri terdorong bekerja demi mendapatkan uang untuk menutup utang tersebut.
Selain itu, bagi seorang muslimah ada kaidah-kaidah syar’i yang perlu diperhatikan ketika bekerja di luar rumah untuk menghindari berbagai sisi negatif: Mengenakan pakaian syar’i yang diwajibkan Allah untuk menutupi aurat serta menjaga kehormatan dan kemuliaan Tempat kerja tidak membaur dengan kaum lelaki dalam bentuk yang bisa menimbulkan kerusakan. Sementara jika berinteraksi dengan kaum lelaki namun tetap mengindahkan kaidah-kaidah syar’i, hukumnya tidak apa-apa, dengan catatan si wanita tidak berhadapan langsung dengan lelaki. Pekerjaan yang dilakukan harus halal dan tidak bertentangan dengan nash-nash syariat. Misalnya, mereka tidak boleh bekerja di bank-bank ribawi atau bekerja di tempat-tempat pemicu perbuatan keji, maksiat dan lainnya yang diharamkan Allah. Suami tahu si istri bekerja di tempatnya, tidak boleh keluar meninggalkan tempat kerja tanpa izin suaminya. Hal ini tidak mesti suami tahu setiap hari, tetapi cukup dengan izi secara umum sebelumnya. Harus mengindahkan etika-etika Islami dalam berinteraksi dengan orang lain. Misalnya menjawab salam, menundukkan pandangan, tidak menggunjing orang lain, menghindari berduaan dengan lelaki yang bukan mahram, saat bicara harus tegas tanpa dibuat-buat atau dengan tutur kata lembut saat berbicara dengan lelaki. Bertakwa kepada Allah dalam melakukan pekerjaa dengan menunaikannya secara baik karena pekerjaan yang ditugaskan merupakan amanat. Sebelum keluar meninggalkan rumah harus memastikan makanan untuk anak-anak dan siapa yang menjaga mereka. Misalnya, dititipkan pada keluarga atau orang yang dikenal yang bisa dipastikan anak-anak aman selama si ibu bekerja. Atau dititipkan pada pembantu dengan catatan si pembantu harus bisa dipercaya dan amanah. Atau menitipkan ke lembaga pendidikan dan tempat-tempat pengasuhan anak yang terpercaya. Hal tersebut untuk menghindari apa yang dikatakan Rasulullah: “Cukuplah dosa bagi seseorang dengan menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” Harus mendapatkan izin suami untuk pergi bekerja. Terlebih ketika suami tergolong kaya dan mampu memberi nafkah. Lain soal ketika suami miskin dan tidak mampu memberi nafkah, saat itu suami tidak boleh melarang istrinya bekerja. Harus menunaikan hak suami di rumah. Bekerja di luar tidak boleh membuat istri lalai dalam menunaikan hak suami, misalnya tidak pulang dalam jangka waktu lama saat suami berada di rumah. Khususnya ketika suami sangat memerlukan keberadaannya.
Jika syarat-syarat yang disebutkan diatas telah terpenuhi, maka sah-sah saja bekerja di luar rumah tanpa resiko apapun. Ketika seorang istri bekerja, ia akan memiliki penghasilan sendiri dan penghasilan yang dimiliki oleh istri adalah hak sepenuhnya istri untuk menggunakannya, karena kewajiban untuk memberikan nafkah hanya ada pada suami. Namun, istri yang memberikan penghasilannya untuk keperluan keluarga dan rumah tangga terhitung sebagai sedekah. Dan jika ada kesepakatan antara suami istri untuk turut bersama memenuhi kebutuhan keluarga di atas prinsip kasih sayang adalah solusi yang terbaik.
Sekarang ini, banyak sekali peluang pekerjaan bagi wanita, namun tidak sedikit pula peluang-peluang bisnis yang dapat dikerjakan di rumah. Untuk itu, mari sama-sama kembali meluruskan niat ketika harus meninggalkan keluarga dan bekerja di luar rumah untuk benar-benar membantu suami dan meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dalam membangun mahligai rumah tangga. Melakukan pekerjaan dengan baik karena itu bentuk dari menjalankan kewajiban untuk menjalankan amanah sesuai dengan yang Allah dan Rasulullah contohkan, bukan karena ingin mendapatkan kedudukan/karir yang baik serta penghasilan yang tinggi. Terus mendukung suami untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam memenuhi nafkah dan aturlah kesepakatan keperluan rumah tangga mana yang dapat dibantu dari penghasilan istri. Seperti yang disebutkan dalam surat Ath-Thalaq (7) “Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang telah Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
Utamakanlah pemenuhan kebutuhan keluarga dan rumah tangga, bukan hanya menuntut nafkah kepada suami untuk hal-hal yang sifatnya hanya pelengkap dan hanya untuk penampilan atau kesenangan semata. Wallahua’lam. [mR]
Sumber : Saat Istri Punya Penghasilan Sendiri, Hannan Abdul Aziz, Penerbit Aqwam
Read More

Monday 27 May 2013

Gudang

Keutamaan Memiliki Anak Perempuan


Saat istri sedang hamil, harap-harap cemas telah melanda sang istri dan sang suami. Mereka berpikir siapakah yang akan keluar nanti? sang puteri atau sang putera? Namun harapan membumbung tinggi bahwa yang keluar nanti akan menjadi shalih atau shalihah.
Maha Suci Allah yang Maha Pencipta segala sesuatu. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan segala sesuatu sempurna berdasarkan porsinya sesuai yang Dia kehendaki.
Sebagian pasangan mungkin lebih menginginkan anak laki-laki ketimbang anak perempuan. Karena laki-laki dirasa akan menjadi pelindung bagi keluarga, pejuang, pemimpin, dan penerus perusahaan keluarga (jika yang memiliki perusahaan) atau penerus cita-cita orangtua yang sempat tidak tercapai. 
Jika harapan orangtua untuk memiliki anak laki-laki agar nantinya bisa menjadi seorang pemimpin yang hebat dan adil dalam Islam seperti Umar Ibn Khathab radhiallahu ‘anhu, menjadi seorang Mujahid yang tangguh seperti Khalid bin Walid radhiallahu ‘anhu, menjadi Muslim pebisnis yang sukses seperti Abdurrahman bin ‘Auf radhiallahu ‘anhu, tentu ini adalah harapan yang mulai. Tetapi, bagaimana pada saatnya ternyata Allah hanya mengarunia anak perempuan, janganlah bersedih apalagi berputus asa tidak mensyukuri. Sebab, baik laki-laki dan perempuan di mata Allah sama saja, yang membedakan adalah tingkat ketaqwaannya. 
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat [49]:13)
Dan, bergembiralah bagi orangtua yang memiliki anak perempuan, sabar dalam menghadapi dan mendidiknya sesuai Syariah Islam. Karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
“Barangsiapa yang mengasuh atau memelihara dua anak perempuan sehingga besar, nanti pada hari kiamat aku dengan dia seperti ini (sambil Nabi merapatkan jari-jarinya).” (H.R Bukhari dan Muslim)
“Barangsiapa yang mendapatkan kesusahan di karenakan mempunyai anak-anak perempuan, tetapi ia tetap berlaku baik kepada mereka, nanti pada hari kiamat mereka akan menjadi dinding baginya api neraka.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
“Barangsiapa diantara kalian mempunyai tiga orang anak gadis lalu ia sabar merawatnya dalam keadaan susah dan senang, maka Allah akan memasukkan dia ke surga berkat kasih sayang orang itu kepada ketiganya”, lalu seseorang bertanya:”Bagaimana dengan dua wahai Rasulullah?”, beliau menjawab “Demikian juga dengan dua”, lalu orang itu bertanya lagi: “Bagaimana dengan satu wahai Rasulullah?” beliau menjawab “Demikian juga dengan satu.”(H.R. Ahmad)
“Siapa yang mempunyai tiga anak perempuan dan dia sabar terhadap mereka serta memberi mereka pakaian dari hartanya, niscaya Allah akan memberikan pelindung baginya dari api-neraka.” (H.R. Ibnu Majah)
Dengan demikian,  jelas bahwa Muslim yang mempunyai anak perempuan, dia bersyukur dan dia mampu mendidik, menyayangi, dan memeliharanya sesuai dengan ajaran Islam, insya Alah akan mendapat balasan surga kelak.
Wallahu a’lam bishshawab [mR]
Read More

Sunday 26 May 2013

Gudang

Mengenal Anatomi Organ Genital Wanita Bagian Luar

This summary is not available. Please click here to view the post.
Read More