Test Footer 1

Friday 3 May 2013

Gudang

Leugoek, Makanan Tradisional yang Nyaris Hilang di Aceh Barat Daya


Leugoek adalah salah satu makan khas yang berada di Kabupaten Aceh Barat Daya. Makanan ini terbuat a-godok ketila . Selanjutnya diaduk dalam kelapa parut.
Lazimnya warga membuat leugoek ketika ada kegiatan meuseuraya (saling bantu) misalnya membuat atap dari daun rumbia, potong kayu, ceumeuloe pade (mengarit), memanen padi bersama-sama serta menanam padi.
Pada generasi tua yang kini berusia diatas 40-an tahun pernah menikmati makanan ini. Namun generasi sekarang sudah banyak tidak tahu bagaimana bentuk leugoek, apalagi menikmatinya.
Dalam diskusi dwi mingguan yang diadakan oleh Forum Pengembangan Partisipasi Masyarakat (FPPM) Abdya Rabu 2 Januari 2013, yang mengangkat thema soal “pariwisata Abdya ; potensi dan strategi promosi” tiba-tiba ada peserta yang menyebut-nyebut soal leugoek ketika mengungkapkan sejumlah makanan tradisional yang khas di daerah ini.
Wacana soal makanan khas daerah muncul saat diskusi itu ketika ada peserta yang menyarankan perlu ada icon dalam pengembangan wisata di daerah berpenduduk 132 ribu jiwa itu. Salah satu icon dimaksud adalah dari  makanan khas sebagai sajian kuliner bagi pengunjung (wisatawan).
Sekarang Leugoek jarang terdengar. Saat Aceh masih dilanda konflik dulu, kegiatan meuseuraya jarang terjadi sehingga leugoek yang biasanya sering disajikan di acara itu jarang dibuat warga.
Jika meuseuraya digelar hingga beberapa malam makanan yang disajikan juga bervariasi. Malam pertama leugoek, malam kedua itu dibuat boh pisang keurabe ngoen u (buah pisang masak direbus lalu dipotong-potong baru diaduk dengan kelapa parut).
“Makanan tersebut menjadi makanan favorit waktu ada kegiatan meuseuraya,” ujar warga Gampong Padang Sikabu, Kecamatan Kuala Batee.
Tanpa disadari produk dan nilai-nilai budaya lokal banyak yang telah bergeser, termasuk  makanan khas daerah. Selain leugoek dulu di Abdya punya beragam jenis makanan khas yang sudah nyaris hilang dari ingatan, sebut saja Lumpeung yang terbuat dari sagu campur pisang.
Bentuknya menyerupai martabak telor atau roti cane, namun berbentuk lingkaran ukurannya sebesar piring nasi. Ada beberapa lagi produk makanan yang memakai bahan dari sagu lagi seperti Peureune dan Timpan Sagu.
Terlepas dari kepantasan tentang wacana menjadikan leugoek sebagai daya tarik wisata kuliner, eksplorasi kembali makanan khas Abdya dan Aceh tentu sangat relevan dalam rangka mendukung program pemerintah yang tengah mendeklarasikan “Visit Aceh Years tahun 2013”. Lalu siapakah yang akan tampil menjadi penggerak inovasi produk makanan tradisional khas Aceh itu. [mR]

Gudang

About Gudang -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :