Test Footer 1

Showing posts with label Hijab. Show all posts
Showing posts with label Hijab. Show all posts

Friday 3 May 2013

Gudang

Menjadikan Jilbab se-populer Celana Jeans Adalah Misi Muslimah AS


Muslimah Amerika Serikat tak berhenti mempromosikan pemakaian jilbab kepada masyarakat AS. Itu sebabnya kontes jilbab di AS mulai diminati.

Kontes jilbab dipilih bukan tanpa alasan. Selain sebagai wadah promosi ajaran Islam, kontes ini merupakan wadah menggalang toleransi.

Namun, misi besar yang diemban Muslimah AS melalui kontes ini adalah menjadikan jilbab seperti celana jeans. Jenis pakaian sehari-hari yang begitu diterima dan dikagumi masyarakat AS.

Sarah Musa, desainer Muslimah, menilai mempromosikan ajaran Islam melalui jilbab merupakan strategi yang efektif. Disini, masyarakat AS dapat melihat bagaimana Islam menghormati perempuan. Jadi, jilbab itu bukan mengekang kebebasan perempuan.

"Dan menutupi tubuh juga bisa modis, apakah itu anda mengenakan topi, sorban, atau apa pun itu masih jilbab," kata dia seperti dikutip onislam.net, Kamis (2/4).

Musa mengatakan, kontes dari jilbab ini juga mencerminkan keinginan Muslimah AS bahwa mereka yang mengenakan jilbab merasa bebas.

"Kita di AS mungkin bisa mengenakan celana jeans dan jaket jeans. Kreativitas menjadi tidak terbatas, namun masih dalam koridor kesopanan. Jadi, berhijab versi AS," kata dia. [mR]

Read More

Friday 26 April 2013

Gudang

Muslimah AS Pandang Jilbab Bukan Konservatif tapi Kreatif



Michigan. Jilbab oleh masyarakat barat dipandang sebagai simbol kolot atau konservatif. Namun, Komunitas Muslim Michigan punya pandangan lain.

Pakar ilmu politik yang juga mantan blogger khusus fesyen jilbab, Imaan Ali, menilai mengenakan jilbab bukan persoalan konservatif atau tidak. Tapi bagaimana seorang perempuan mengedepankan nilai-nilai kesopanan dan pembawaan diri.

Pakar Timur Tengah Mohammad Alhawry berpendapat dalam Alquran dijelaskan Jilbab merupakan cara yang memungkinkan individu, utamanya perempuan, untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat serta mempertahankan pemisahan ruang publik dan pribadi.

“Anda lihat sekarang di jaringan sosial seperti Facebook dan tempat-tempat lain seolah tidak ada pemisahan,” katanya. Situasi itu memunculkan masalah dengan diri sendiri, sahabat, dan rekan kerja karena ketidaktaatan terhadap pemisahan kehidupan pribadi dan publik.

Selama ribuan tahun, jilbab telah dikreasikan dalam bentuk pakaian yang disesuaikan dengan tren tanpa perlu melanggar aturan yang ditetapkan Alquran. Ali misalnya, ia menggunakan jilbab semenjak usia 20 tahun. Diusianya yang terbilang muda, ia tergolong penggila fesyen.

Dengan pengetahuan yang luas soal fesyen, Ali tak mau ketinggalan tren tanpa harus menanggalkan keyakinannya untuk mengenakan jilbab. “Anda dapat memodifikasi beragam jilbab dan membuat tren atas apa yang anda kenakan. Gunakan imajinasi anda,” ungkapnya.
Ali mengatakan gaya berjilbab sangat bervariasi di semua negara Muslim. Umumnya,

perempuan di negara-negara Teluk (Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain, Qatar dan Kuwait) gemar mengenakan gaun hitam panjang dan serba tertutup. Sementara perempuan di Mesir dan Levant (termasuk sebagian wilayah Lebanon , Suriah, Yordania, Israel dan Wilayah Palestina) memakai jilbab yang lebih berwarna dan mengekspos wajah mereka.

“Anda dengan mudah menebak asal negara berdasarkan jilbab,” kata Ali,
Alhawary melihat Turki merupakan negara dengan pengaruh yang besar terhadap tren jilbab. Ia menilai sekularisasi Turki mengakibatkan perempuan negara itu mempertahankan jilbab dengan kreatifitas.

“Selama tujuh tahun pertama saya memakai jilbab. Ada semacam kurang nyambung antara pakaian dengan jilbabku,” ungkap Presiden Asosiasi Mahasiswa Islam Eman Abdelhadi.

Abdelhadi telah mengenakan jilbab sejak berusia sembilan tahun. Ia pengemat jilbab sutra berwarna-warni. “Saya cenderung memakai warna-warna yang lebih solid,” katanya.

Berkat kreasinya itu, Abdelhadi menjadi perhatian. Tapi ia tidak terganggu dengan hal itu. “Ada perasaan yang berbeda dan seolah diawasi,” katanya.

Belum Diterima

Baik Ali dan Alhawary sempat mengalami pengalaman buruk. Sewaktu di Norwegia, Ali mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di rumah lantaran ia mengenakan jilbab.

Alhawary berpendapat penting untuk memisahkan dasar keagamaan jilbab dari konteks budayanya dan praktik agama. “Ini yang perlu dipahami negara-negara barat,” katanya.

Meskipun jilbab berpotensi untuk menjadi disalahartikan, Ali dan Abdelhadi bangga untuk mengenakan jilbab dengan istilah dan keyakinan secara yang positif.”Saya benar-benar menganggap diri saya seorang feminis Muslim di jalan, karena saya percaya pada kekuatan perempuan,” kata Ali.[mR]
Read More

Sunday 7 April 2013

Gudang

Koleksi Foto Wanita Muslimah Berjilbab


Nah…,, jika Anda adalah salah satu orang yang sedang mencari Foto Wanita Muslimah Cantik Berjilbab, maka Anda tidak akan kecewa membuka halaman Gudang-care.blogspot.com. Karena di halaman ini, Anda dapat melihat Koleksi Foto Wanita Sholehah/Muslimah Cantik Berjilbab.
Wanita berjilbab sangat identik dengan wanita muslimah dan sholehah. Dan semoga Foto wanita cantik Berjilbab dibawah ini bukan hanya cantik dari luarnya saja, melainkan cantik hatinya, akhlaknya dan cantik semuanya, semoga mereka menemukan imam yang mampu membimbing mereka menuju Surga . Amien............ 

Add caption
Add caption


Subhanallahhhh…!!!











Add caption








Add caption










Add caption

Subhanallahhhh…!!! Sungguh cantik wanita muslimah yang berjilbab, bukan hanya cantik dari luar saja, melainkan juga cantik hatinya. Sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita/istri yang sholehah.









Add caption


Add caption

Add caption



Add caption






Add caption
Add caption


Add caption















Add caption







Add caption
Add caption




Subhanallahhhh…!!! Sungguh cantik wanita muslimah yang berjilbab, bukan hanya cantik dari luar saja, melainkan juga cantik hatinya. Sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita/istri yang sholehah. semoga mereka menemukan imam yang mampu membimbing mereka menuju Surga . Amien............


Read More