Cuplikan video sekelompok pelajar yang mempermainkan gerakan shalat
Sebelumnya telah diberitakan bahwa beredar video
pelajar SMA yang mempermainkan shalat. Dalam
video yang berdurasi 5 menit 33 detik tersebut terlihat pelajar-pelajar itu
melakukan gerakan shalat seraya mengucapkan beberapa bacaan pada saat shalat
seperti “Allahu Akbar”. Lalu gerakan tersebut dilanjutkan oleh iringan salah
satu lagu barat dan gerakan mereka mengikuti iringan lagu tersebut seraya
berjoget-joget.
Selama video tersebut, pelajar yang
kaosnya bertuliskan “SMA Negeri 2 Tolitoli” ini terus melakukan gerakan-gerakan
yang mempermainkan shalat dengan iringan lagu dan joget.
Berdasarkan informasi yang diterima
redaksi dakwatuna.com, mereka adalah para siswi kelas 3 SMA (kelas 12, red).
Video tersebut sebenarnya sudah ada sejak 2 pekan yang lalu, dan kini mereka
telah dikeluarkan dari sekolah serta tidak diizinkan untuk mengikuti Ujian
Nasional. Bahkan seluruh sekolah di Kabupaten Toli-Toli menolak untuk menerima
mereka.
Dan kabarnya, para pelajar tersebut kini
makin tersudutkan serta menjadi bahan pembicaraan di Toli Toli sehingga mereka
makin terkucilkan. Bahkan dua orang dari mereka mengalami depresi hingga harus
dirawat di Rumah Sakit. Kepala sekolah yang bersangkutan juga dikabarkan stress
karena turut merasa tersudutkan dengan adanya kejadian ini.
Beberapa pihak berpendapat bahwa para
pelajar tersebut berperilaku demikian tidak dengan niat untuk melecehkan agama
Islam, mereka melakukannya hanya untuk sekadar bermain tanpa memikirkan
efeknya. Selain itu pengetahuan mereka tentang ajaran Islam juga masih sangat
minim. Sebagaimana diketahui secara umum, pelajar-pelajar SMA hanya mendapatkan
mata pelajaran agama sebanyak 2 atau 3 jam per pekan. Artinya mereka
berperilaku demikian karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman.
Untuk itu beberapa kalangan berpendapat
ada baiknya agar pelajar-pelajar tersebut segera minta maaf lalu dirangkul
kembali agar dapat memperoleh hak pendidikan sebagaimana semestinya.
Kejadian ini tentu menjadi hikmah bagi
para orang tua dan insan pendidikan agar memperhatikan aspek-aspek akhlaq dan
etika dalam keluarga dan pendidikan di sekolah agar hal serupa tidak terulang
kembali. lihat Vidio-nya disini
[mR]