Di Inggris, kata “suami” dan “istri” mungkin akan segera kehilangan makna sesungguhnya. The Telegraph melaporkan bahwa pemerintah Inggris mengadakan diskusi yang mereka klaim sebagai kemungkinan untuk memberikan “hak” bagi perempuan untuk disebut sebagai “suami” dan laki-laki sebagai “istri”, lansir KC pada Jumat (28/6/2013).
Perubahan global tersebut mereka klaim diperlukan sehubungan dengan perdebatan di dalam negeri seputar RUU “pernikahan” sesama jenis. Dalam sebuah kesempatan, penguasa Inggris memutuskan untuk menyampaikan kepada rakyat mereka mengenai penyebutan pasangan dalam “pernikahan” sesama jenis.
Kata “suami” mereka artikan sebagai seorang, baik laki-laki maupun perempuan, yang menikah dengan seorang perempuan. Demikian pula dengan kata “istri”, selain untuk seorang perempuan dalam pernikahan normal, mereka juga akan memberlakukan kata “istri” untuk laki-laki yang menikah dengan seorang laki-laki, dalam “pernikahan” sesama jenis.
Langkah kontroversial penguasa Inggris tersebut juga menghadapi kritik. Namun anehnya, kritik itu bukan karena menyuarakan penentangan terhadap “pernikahan” sesama jenis, melainkan karena istilah baru mengenai jender, mereka anggap, akan mendistorsi bahasa Inggris.
Berkaitan dengan hal ini, sebelumnya Obama telah mengunjungi Senegal dan menyampaikan kepada pemimpin Afrika di sana mengenai prestasi paling penting Amerika, yaitu apa yang mereka klaim sebagai penerapan “persamaan hak”. La Hawla Wala Quwwata Illa Billah