Mungkin sebagian orang masih bingung dengan judul diatas. Nilai UN buat daftar kuliah ??? Yap, Pemerintah berencana akan merubah sistem penerimaan mahasiswa baru PTN.
Emank sih,kedengarannya lebih menguntungkan para siswa-siswi SMA, pasalnya selama ini kan UN, atau Ujian Nasional hanya digunakan untuk syarat kelulusan dari institusi sekolah.
Nah, setelah lulus, perjuangan mereka belum berakhir sampai disitu. Bagi siswa yang ingin melanjutkan kuliah di PTN(Perguruan Tinggi Negeri), mereka harus kembali berkompetisi mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru, yang akhir2 ini sering gonta-ganti istilah, hehee. Seleksi ini dilakukan untuk menjaring siswa-siswi yang ingin melanjutkan pendidikan mereka di Perguruan Tinggi Negeri sesuai kompetensi mereka. Bagi yang tidak lulus, ya udah. Terpaksa mereka harus melanjutkan pendidikan mereka di PTS(Perguruan Tinggi Swasta).
Dengan berubahnya sistem penerimaan mahasiswa baru yang awalnya melalui seleksi, kini hasil nilai UN lah yang dijadikan acuan PTN dalam penerimaan mahasiswa baru. Sepertinya lebih enak ya,gak usah susah2 mengerjakan soal2 lagi untuk masuk PTN. Tapi kalau kita cermati, justru sistem yang baru tersebut akan merugikan siswa itu sendiri.Liat aja sekarang, presentase ketidaklulusan sekolah di Indonesia masih terbilang tinggi, terutama di daerah2. Harusnya itu yang menjadi acuan, karena pendidikan di Indonesia masih belum rata.
Bicara realistis, sebenarnya nilai UN tersebut didapat bukan murni hasil pekerjaan sendiri dari siswa. Mengapa saya berani bicara begitu, karena saya pun juga pernah mengalami masa2 seperti itu.Siswa yang paling pintar, biasanya menjadi sumber jawaban bagi teman2 yang lain, entah itu langsung ato via sms. (yah,ketahuan dech.. !hee:D) Alhasil, nilai2 mereka lumayan tinggi, walaupun ada yang gak lulus, selidik punya selidik ternyata mereka yang gak lulus tuh rata2 karena mereka mengerjakan sendiri(gak nyontek), ato salah contekan(udah nyontek masih salah..!:P). Kesimpulannya, mereka bekerja sama demi kelulusan bersama. Mungkin moto mereka "masuk sama2,keluar juga mesti sama2 !"hehee., yang memberi jawaban juga gak merasa rugi kok,toh nilai itu cuman jadi syarat kelulusan doank, selanjutnya dah gak dipakai lagi.
Tapi,jika sistem penerimaan mahasiswa baru jadi diberlakukan,denga nilai UN sebagai acuan masuk PTN,kemungkinan jumlah siswa-siswi yang gak lulus SMA akan semakin besar. Mereka akan benar2 mengerjakan UN dengan sungguh2,yg pinter gak akan mau memberi contekan pada orang lain,karena masa depan taruhannya.Kerja sama dah gak akan berlaku lagi.Kerjain sendiri2,bisa-bisa sendiri,pusing pusing sendiri.Kalo yang pinter mah enak,kalo yang gak pinter ??? apalagi gak pinter banget ??? ya pasrah dech.,..!:'(
Sebenarnya tujuan pemerintah sih bagus,untuk meningkatkan kualitas pendidikan.Di satu sisi,mereka akan sungguh2 dalam UN,dan PTN akan benar2 menjaring siswa yang benar2 kompeten.Tapi itu akan memperbesar presentase ketidaklulusan siswa.Di sisi lain,ketika dalam mengerjakan UN mereka masih bekerja sama,yang pinter ama yang gak pinter nilainya sama,maka PTN akan mendapatkan mahasiswa yang gak berkualitas. Tergantung kita sih,menilainya dari sudut pandang mana. Semua itu baru rencana kok,dan masih dimusyawarahkan oleh Mendiknas dan para Anggota Komisi DPR.
Semoga saja ini bisa menjadi pelecut semangat bagi kalian para tunas-tunas bangsa,calon pemimpin bangsa.
Tetap dan terus lah belajar !!! Gapai impianmu !!!