Sebuah perubahan kadang tidak 
memerlukan hal yang besar. Langkah kecil justru seringkali memiliki arti
 besar bagi pihak lain, apalagi bagi sebuah negara. Itulah yang 
dilakukan perusahaan raksasa mesin pencarian internet Google.
Kamis lalu, search engine 
tersebut mengubah judul halaman edisi Palestina dari sebelumnya “Wilayah
 Palestina” menjadi “Palestina.” Perubahan yang dilakukan pada 1 Mei itu
 pada google.ps kini menampilkan kata “Palestina” dalam bahasa Arab dan 
Inggris di bawah logo Google.
“Kami mengubah nama “Wilayah 
Palestina” menjadi “Palestina” di semua produk kami. Hal ini kami 
lakukan setelah berkonsultasi dengan sejumlah sumber dan pihak yang 
berwenang ketika menamai sebuah negara,” kata juru bicara Google Nathan 
Tyler seperti dilansir huffingtonpost, Jumat (3/5).
Dalam hal ini Google menyatakan 
telah mengikuti langkah PBB, International Organisation for 
Standardisation (ISO) dan organisasi-organisasi internasional lainnya. 
Keputusan Google ini tentu saja sangat disambut baik otoritas Palestina.
 
“Ini adalah langkah ke arah yang
 benar dan kemenangan virtual bagi bangsa Palestina, dimana sebelumnya 
telah dihapus dalam peta Google Map,” kata Dr Sabri Saidam, penasihat 
Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada BBC.
Sebelumnya, penggunaan Palestina
 dianggap sesuatu yang kontroversial bagi mereka yang pro-Israel. Bangsa
 Zionis hingga kini menyatakan belum ada kesepakatan mengenai definisi 
negara Palestina atau batas-batas wilayahnya. Israel menilai semua 
penggunaan kata formal atas Palestina melangkahi hasil pembicaraan damai
 yang belum usai. Bahkan dalam terminologi Israel, Tepi Barat disebut 
sebagai Judea dan Samaria.
Namun, pada November silam, PBB 
memberikan Palestina status “negara pemantau non-anggota.” Keputusan 
Majelis Umum PBB itu tentu saja mendapat tentangan keras dari Israel dan
 Amerika Serikat yang memang sekutunya. [mR]
