Test Footer 1

Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Tuesday 1 October 2013

Gudang

Menghina Islam, 3 Miss Malaysia Minta Maaf


Di Malaysia menjadi Kontes Ratu Kecantikan merupakan sebuah hal tabu bagi seorang Muslim. Betapa tidak, Tiga finalis Kontes Ratu Kecantikan Malaysia meminta maaf atas keikutsertaannya dalam kontes itu yang dianggap menghina Islam. Ketiganya beragama Islam.
NY Daily News memberitakan, tiga finalis Miss Malaysia World Contest itu diancam penjara jika mereka tetap ikut serta dalam kontes tesebut. Sebab mereka merupakan Muslim sehingga haram mengikuti kontes semacam itu.
Mereka adalah Wafa Johanna De Korte, Sara Amelia Bernard, Miera Sheikh, dan Kathrina Binti Ridzuan. Mereka meminta maaf kepada Departemen Keagamaan Islam Wilayah Federal (Jawi).
Ketiganya menyatakan tidak berniat menghina Islam dengan ikut serta dalam kontes tersebut. Mereka membatalkan keikutsertaannya setelah Dewan Fatwa Nasional mengeluarkan fatwa yang menentang keikusertaan mereka.
Dewan Fatwa Nasional sebelumnya menyatakan bahwa ikut serta atau berkontribusi pada segala jenis kontes kecantikan tidak akan mendapat izin dan dianggap sebagai dosa bagi Muslim. Hal ini didasarkan pada undang-undang Administrasi Hukum Islam 1996.
Jika mereka tetap ngotot ikut kontes itu, sebagai Muslim mereka terancam hukuman penjara maksimal dua tahun atau didenda sebesar-besarnya US$925 atau sekitar Rp10 juta.
Namun, setelah mereka mundur, penyelenggaran kontes Miss Malaysia World, Datuk Anna Lim tetap meminta mereka untuk tetap hadir sebagai tamu. Namun, itupun tetap dilarang oleh Jawi.
Sara Amelia Bernard, salah seorang kontestan menyatakan dia diancam akan ditangkap jika terlihat dalam acara tersebut. Wafa Johanna De Korte juga mengaku mendapat ancaman yang sama. “Kami mendapat peringatan yang sama bahwa datang ke acara itu adalah tindakan yang tidak benar, meskipun kami hanya datang untuk memberikan dukungan,” ujar De Korte.
Di Indonesia, kontes semacam ini juga mendapat penolakan dari kalangan Islam, FInal ajang Miss World yang rencananya digelar di Jakarta akhirnya dibatalkan dan dialihkan ke Bali.
Read More

Monday 1 July 2013

Gudang

Astaghfirullah, perempuan akan disebut 'suami', laki-laki akan disebut 'istri' di Inggris

Di Inggris, kata “suami” dan “istri” mungkin akan segera kehilangan makna sesungguhnya. The Telegraph melaporkan bahwa pemerintah Inggris mengadakan diskusi yang mereka klaim sebagai kemungkinan untuk memberikan “hak” bagi perempuan untuk disebut sebagai “suami” dan laki-laki sebagai “istri”, lansir KC pada Jumat (28/6/2013).
Perubahan global tersebut mereka klaim diperlukan sehubungan dengan perdebatan di dalam negeri seputar RUU “pernikahan” sesama jenis. Dalam sebuah kesempatan, penguasa Inggris memutuskan untuk menyampaikan kepada rakyat mereka mengenai penyebutan pasangan dalam “pernikahan” sesama jenis.
Kata “suami mereka artikan sebagai seorang, baik laki-laki maupun perempuan, yang menikah dengan seorang perempuan. Demikian pula dengan kata “istri”, selain untuk seorang perempuan dalam pernikahan normal, mereka juga akan memberlakukan kata “istri” untuk laki-laki yang menikah dengan seorang laki-laki, dalam “pernikahan” sesama jenis.
Langkah kontroversial penguasa Inggris tersebut juga menghadapi kritik. Namun anehnya, kritik itu bukan karena menyuarakan penentangan terhadap “pernikahan” sesama jenis, melainkan karena istilah baru mengenai jender, mereka anggap, akan mendistorsi bahasa Inggris.
Berkaitan dengan hal ini, sebelumnya Obama telah mengunjungi Senegal dan menyampaikan kepada pemimpin Afrika di sana mengenai prestasi paling penting Amerika, yaitu apa yang mereka klaim sebagai penerapan “persamaan hak”. La Hawla Wala Quwwata Illa Billah
Read More

Thursday 27 June 2013

Gudang

Kenali dan waspadai tokoh-tokoh Syi'ah Indonesia ini, dari penyanyi hingga anggota MUI Pusat

Beberapa saudara muslim sudah ada yang mengenali dan mewaspadai beberapa tokoh syi’ah berikut ini. Namun mayoritas muslim belum, lantaran  ada pengaburan dan tipu-tipu yang dilakukan oleh tokoh-tokoh ini. Mereka para tokoh syi’ah adalah orang-orang yang tampil di permukaan. Menurut ustadz Farid Ahmad Okbah MA, Direktur Pesantren Al-Islam “Mereka yang ada di organisasi-organisasi syi’ah seperti ABI, IJABI dan lain-lain tidak melakukan taqiyah (berdusta untuk menyembunyikan keyakinan syi’ahnya).” Demikian ungkap ustadz kepada arrahmah.com beberapa waktu lalu. Mereka syiah tulen.
Saat ini mereka semakin berani dengan mulutnya mengatakan dirinya syi’ah, demikian pula dalam bentuk dukungan fisik material dan mental spiritual terhadap pengikutnya. Seperti terekam dalam kehadiran tokoh-tokoh ini di tempat pengungsi syi’ah Sampang, Madura, sebagai bentuk dukungan terhadap mereka. Berikut ini adalah tokoh-tokoh tersebut:
1. Jalaludin Rahmat
jalaluddin2brakhmat
Seorang yang pada tahun akhir 1980-an dikenal sebagai pakar komunikasi. Sampai saat ini dia adalah pengajar di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Dia disebut-sebut sebagai tokoh sentral syi’ah Indonesia. Ternyata ini bukan isapan jempol bila dilihat dari kiprahnya dan dan sepak terjangnya pada organisasi syi’ah di Indonesia. Pendiri dan pimpinan SMA Muthahhari, Bandung ini juga menjadi pendiri Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta bersama Dr. Haidar Bagir. Jalaludin Rahmat kini menjabat sebagi Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) yang kini sudah mempunyai hampir 100 Pengurus Daerah (tingkat kota) di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota sekitar 2,5 juta orang. Selain itu ia mendirikan Pusat Kajian Tasawuf (PKT): Tazkia Sejati, OASE-Bayt Aqila, Islamic College for Advanced Studies (ICAS-Paramadina), Islamic Cultural Center (ICC) di Jakarta, PKT Misykat di Bandung. Semua lembaga-lembaga tersebut adalah organisasi syi’ah. Bisa dilihat pada buku Fakta dan Data Perkembangan Syi’ah di Indonesia September 2012, karya ustadz Farid Ahmad Okbah MA.
Adapun pernyataan Kang Jalal, begitu dia biasa dipanggil yang mendukung syi’ah yakni pada 29 Agustus 2012 lalu, dia mengancam untuk menumpahkan darah Ahlus Sunnah di Nusantara atas bentrokan Sampang Madura. “Orang-orang Syiah tidak akan membiarkan kekerasan ini. Karena untuk pengikut Syiah, mengucurkan darah bagi Imam Husein adalah sebuah kemuliaan,” ujar Jalaluddin
2. Dina Y. Sulaeman,  
Dina Y Sulaeman
Perempuan yang lahir di Semarang pada 30 Juli 1974. Penerima summer session scholarship dari JAL Foundation untuk kuliah musim panas di Sophia University Tokyo ini lulus dari Fak. Sastra Arab Universitas Padjdjaran tahun 1997. Ia sempat menjadi staf pengajar di IAIN Imam Bonjol Padang. Tahun 1999 meraih beasiswa S2 dari pemerintah Iran untuk belajar di Faculty of Teology, Tehran University. Tahun 2011, ia menyelesaikan studi magister Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Tahun 2002-2007 ia berkarir sebagai jurnalis di Islamic Republic of Iran Broadcasting.

Dina penulis yang produktif, banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang syiah sejati. Berikut ini sejumlah buku yang telah ditulisnya, antara lain, Oh Baby BluesMukjizat Abad 20: Doktor Cilik Hafal dan Paham Al Quran, Pelangi di PersiaAhmadinejad on PalestineObama RevealedBintang-Bintang Penerus Doktor CilikPrincess NadeeraPrahara Suriah dan Journey to Iran.Aktif menulis artikel opini politik Timur Tengah yang dimuat di media massa dan berbagai website. Otong Sualeman suami Dina, juga syiah,  dia adalah mahasiswa Qom yang menulis novel Dari Jendela Hauzah, terbitan grup Mizan. Keduanya pernah bekerja sebagai jurnalis di IRIB (Radio Iran Indonesia) selama tujuh tahun di Iran.
3. Haidar Bagir
haidar-bagir (1)Haidar Bagir bersama Jalaluddin Rakhmat, mendirikan Yayasan Muthahhari, yang mengelola SMA (Plus) Muthahhari di Bandung dan Jakarta.
Haidar Bagir merupakan pendiri perusahaan Penerbit Mizan. Oleh karena itu, perlu diwaspadai buku-buku terbitan Mizan tentang persoalan Syiah dan Ahlus Sunnah. Demikian juga ia pernah bekerja di surat kabar Republika, sehingga sampai sekarang pengaruhnya terhadap pemberitaan Syi’ah masih menyudutkan Ahlus Sunnah, membela Iran dan sekutu-sekutu Syi’ahnya, dan melakukan taqiyah dalam pemberitaannya.
Haidar Bagir lahir di Solo, 20 Februari 1957 ini adalah alumnus Teknologi Industri ITB 1982 dan mengenyam pendidikan pasca sarjana di Pusat Studi Timur Tengah Harvard University, AS 1990-1992, dan S-3 Jurusan Filsafat Universitas Indonesia (UI) dengan riset selama setahun (2000 – 2001) di Departemen Sejarah dan Filsafat Sains, Indiana University, Bloomington, AS. Sejak awal 2003, dia mendapat kepercayaan sebagai Ketua Yayasan Madina Ilmu yang mengelola Sekolah Tinggi Madina Ilmu yang berlokasi di Depok.
Di antara pengalaman pekerjaan lainnya, menjadi direktur utama GUIDE (Gudwah Islamic Digital Edutainment) Jakarta, ketua Pusat Kajian Tasawuf Positif IIMaN, Ketua Badan Pendiri YASMIN (Yayasan Imdad Mustadh’afin), staf pengajar Jurusan Filsafat Universitas Madina Ilmu (1998), staf pengajar Jurusan Filsafat Universitas Indonesia (1996), dan staf pengajar Jurusan Filsafat Universitas Paramadina Mulya, Jakarta (1997).
4. DR. Khalid Al Walid, MA                              
dr-khalid-al-walid
Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat KH. Cholil Ridwan, menjelaskan bahwa organisasinya melakukan evaluasi atas dugaan adanya seorang tokoh Syiah dalam kepengurusan MUI pusat. Hal ini mengemuka setelah tokoh tersebut datang ke Sampang atas nama MUI pusat, mendesak dicabutnya fatwa sesat Syiah dari MUI Jatim.

Pengurus MUI yang terindikasi sebagai penganut Syiah adalah DR. Khalid Al-Walid. Ia adalah alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, yang judul desertasinya di UIN Syarif Hidayatullah adalah “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”.
Saat disertasinya diuji oleh tim penguji dari UIN Syarif Hidayatullah, Prof. DR. Azyumardi Azra pada Tahun 2008 lalu. Tiba di bagian akhir acara, Azyumardi bertanya, “Apakah Anda penganut mazhab Syi’ah? Jangan salah duga”. Tanyanya.
“Saya akan bangga bila UIN berhasil meluluskan seorang doktor Syiah, karena menjadi bukti nyata bahwa lembaga ini menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi antar mazhab Islam,” lanjut Direktur Pascasarjana UIN tersebut.
Khalid Al Walid saat itu menjawab, “Eh… Saya sama dengan Pak Haidar,” jawabnya berdiplomasi seraya menunjuk DR. Haidar Bagir yang duduk di samping Prof. DR. Mulyadhi Kartanegara yang menjadi pembimbing disertasi Khalid Al Walid. Sebagaimana diketahui, Haidar Bagir adalah tokoh Syiah di Indonesia dan selalu membela berbagai kepentingan Syiah.
Selain itu, DR Khalid Al Walid juga menjabat sebagi dewan syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI), ormas lokomotif  kelompok syiah di Indonesia.
Dalam daftar pengurus MUI yang tercantum dalam situs resminya, tercantum nama Dr. H. Khalid al-Walid, M.Ag yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat.

5. Muhsin Labib
Muhsin LabibLabib adalah Dosen Filsafat di UIN Syarif Hidayatullah yang merupakan lulusan Muhsin Qum Iran. Ia menulis banyak buku tentang Syiah dan menjadi pembela Syi’ah Imamiyah di berbagai kesempatan.
Di antara buku-bukunya adalah Ahmadinejad: David di Tengah Angkara Goliath, Husain Sang Ksatria Langit, Kamus Shalat, Gelegar Gaza, Primbon Islam, Goodbye Bush,dan lainnya.
Muhsin Labib pernah mengatakan, “Orang yang anti Syiah adalah orang yang esktrimis dan menjadi ancaman bagi negara Republik Indonesia.”
Dia  adalah penyanyi yang cukup terkenal yang biasa berduet dengan biduanita Sulis. Salah satu lagunya yang berjudul Ya Thoyibah, diubah liriknya dalam bahasa Arab dan berisi pujian pada Ali bin Abi Thalib secara berlebihan.
Hadad Alwi turut mengunjungi korban konflik sosial syiah di Sampang Madura 29 September 2012. Dia memberi motifasi dan dukungan kepada para pengungsi syiah.
Sementara, kalau nyanyiannya itu seperti Ya Thoybah, tidak mudah diidentifikasi oleh orang awam kebanyakan, sehingga orang tidak mudah untuk menyalahkannya. Karena dia berbahasa Arab, menyebut nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu menyebut Al-Quran dan sebagainya. Padahal, nyanyian Ya Thoybah itu justru isinya berbahaya bagi Islam, karena ghuluw (berlebih-lebihan) dalam memuji Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
Berikut ini kutipan bait yang ghuluw dari nyanyian Ya Thoybah (wahai Sang Penawar): Ya ‘Aliyya bna Abii Thoolib Minkum mashdarul mawaahib. Artinya: “Wahai Ali bin Abi Thalib, darimulah sumber keutamaan-keutamaan (anugerah-anugerah atau bakat-bakat).”

SEBARKAN 
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini !!!!!
Read More
Gudang

Salah Paham Tentang Hadis “Kebanyakan Penghuni Neraka Adalah Wanita”


Abdullah bin Abbas berkata, “Terjadi gerhana matahari… Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melaksanakan shalat. Beliau berdiri lama sekali… selesai beliau shalat, matahari terlihat sudah muncul. Lalu beliau bersabda: ‘Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua di antara tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak gerhana lantaran kematian seseorang ataupun karena kelahirannya. Oleh sebab itu, apabila kalian melihat gerhana itu, maka ingatlah kepada Allah!’
Kaum Muslimin bertanya: ‘Wahai Rasulullah, kami melihatmu seakan-akan memetik sesuatu pada tempatmu ini. Kemudian kami melihatmu pula agak tertegun?’
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Aku melihat surga. Lalu aku mencoba memetik anggur darinya. Seandainya aku dapat mengambilnya, tentu kalian dapat memakannya selama dunia masih ada. Dan aku melihat neraka Aku sama sekali belum pernah melihat pemandangan yang lebih seram seperti yang aku lihat hari ini. Aku melihat kebanyakan penghuni neraka itu adalah para wanita.’ Kaum muslimin bertanya: ‘Apa sebabnya, ya Rasulullah?’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Sebab kekafiran mereka.’ Ada yang bertanya: ‘Apakah karena mereka mengkufuri Allah?’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Sebab mengkufuri kenikmatan berkeluarga dan kebaikan (orang kepadanya). Kalau engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka sepanjang tahun, kemudian dia melihat satu kesalahan kecil padamu, maka akan dia berkata, “Aku tidak pernah melihat kebaikan darimu sama sekali.’” (HR Bukhari dan Muslim)[1]
 Dalam hadits ini ada dua hal yang patut kita bahas dan kita renungkan:
Pertama apa maksud hadits tersebut? Apakah wanita lebih banyak menghuni neraka karena kejahatan lebih dominan menguasai fitrah mereka, sementara pada diri laki-laki tidak demikian? Jika ternyata hal itu bukan hanya terdapat dalam diri wanita, tentu mereka tidak dimintai pertanggungjawaban karena berbuat kejahatan. Hadits tersebut menetapkan bahwa mereka bertanggungjawab terhadap apa yang mereka kerjakan dengan tangan mereka sendiri, seperti ketidakpatuhan mereka kepada keluarga/suami. Benar sekali apa yang dikatakan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar berikut ini, “Dalam hadits Jabir terdapat dalil yang menunjukkan bahwa yang terlihat di dalam neraka itu adalah wanita-wanita yang memiliki sifat-sifat tercela seperti dalam hadits berikut:
‘Orang yang paling banyak aku lihat di dalamnya (neraka) dari kalangan wanita yang apabila diberi kepercayaan menyimpan rahasia, dia bocorkan; apabila diminta sesuatu kepadanya, dia bakhil; apabila mereka yang meminta, mereka ngotot dan minta banyak; serta apabila diberi, mereka tidak pandai berterima kasih.’”[2]
Hadits ini mengingatkan kita pada sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Aku lihat ke dalam surga, lalu aku lihat kebanyakan penghuninya dari kalangan fakir miskin.”[3]
Lantas apa yang membuat jumlah orang kaya di surga cenderung sedikit? Jawabannya tidak lain karena banyak di antara mereka yang melakukan kemaksiatan dengan ulah mereka sendiri, seperti mengambil harta haram, membelanjakannya untuk sesuatu yang haram, kikir, dan tidak mau menyumbangkannya pada jalan-jalan yang baik.
Kedua, manfaat apa yang dapat kita ambil sebagai umat Islam, baik laki-laki maupun wanita, dari hadits ini? Menurut hemat saya, manfaat terbesar yang dapat kita petik dari hadits ini adalah amalan atau upaya kita semua untuk menghindarkan diri dari api neraka. Tidak ada tujuan disebutkan neraka dan keadaannya kecuali untuk menghindarkan diri darinya.
Lalu bagaimana cara kaum wanita menghindarkan dirinya dari api neraka? Di antara caranya adalah dengan meninggalkan sikap durhaka terhadap keluarga/suami. Bagaimana pula caranya agar wanita dapat menjauhkan diri dari sikap durhaka terhadap keluarga tersebut? Jawabnya, mulailah melalui pendidikan dan pengarahan guna mempertebal rasa takwa dan taat kepada Allah di dalam hatinya. Kemudian dilakukan juga dengan mengingat pesan dan nasihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika mereka digoda oleh setan. Namun, jika ternyata mereka kalah, sehingga terjebak ke dalam perbuatan maksiat, maka mereka harus segera beristighfar (mohon ampunan dari Allah) dan memberikan sedekah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits berikut:
“Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian (dalam riwayat Muslim: ‘Dan perbanyaklah istighfar’), karena aku melihat kalian sebagai penghuni neraka yang terbanyak.” Kaum wanita bertanya, “Apa sebabnya, wahai Rasulullah?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Karena kalian banyak mengutuk dan mengingkari budi baik suami.” (HR Bukhari dan Muslim)[4]
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Dari hadits ini dapat diambil beberapa pelajaran, diantaranya: anjuran menyampaikan nasihat, sebab nasihat dapat menghilangkan sifat tercela tersebut serta sedekah itu dapat menghindarkan azab dan mungkin dapat juga menghapuskan dosa yang terjadi antara para makhluk.”[5]
Kemudian bagaimana pula kaum laki-laki menjaga dirinya dari api neraka? Caranya adalah dengan menghindari perbuatan-perbuatan yang haram dan menunaikan semua kewajibannya. Di antara kewajiban kaum laki-laki adalah memelihara ibu-ibu mereka, saudara-saudara perempuan, para istri, dan anak-anak perempuan mereka dengan baik. Di antaranya dengan menyediakan peluang yang cukup untuk memberi pelajaran dan nasihat yang berkesan serta ibadah yang dilakukan secara berjamaah, seperti shalat Jum’at, shalat dua hari raya, atau tarawih sehingga hati mereka dipenuhi oleh nilai-nilai iman dan takwa. Demikian pula halnya dengan memberikan peluang yang cukup agar mereka dapat mengerjakan amal saleh seperti bersedekah, beramar ma’ruf nahi munkar, serta mengajak manusia menuju kebaikan. Hal-hal seperti itu merupakan sifat kepemimpinan yang baik dan diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala  atas kaum laki-laki. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita …” (An Nisa’: 34)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (at-Tahrim: 6)
Juga termasuk kepemimpinan yang baik seperti apa yang dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sabda beliau berikut:
“Seorang lelaki/suami adalah pemimpin bagi anggota keluarganya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban mengenai mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)[6]

[1] Bukhari, Kitab: Bab-bab gerhana, Bab: Shalat gerhana secara berjamaah, jilid 3, hlm. 194. Muslim, Kitab: Shalat istisqa’, Bab: Apa yang diperlihatkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika mengerjakan shalat gerhana, jilid 3, hlm. 33.
[2] Fathul Bari, jilid 3, hlm 196.
[3] Bukhari, Kitab: Kalimat-kalimat yang melunakkan hati, Bab: Keutamaan fakir, jilid 14, hlm. 57. Muslim, Kitab: Kalimat-kalimat yang melunakkan hati, Bab: Kebanyakan penghuni surga dari kalangan fakir miskin, jilid 8, hlm. 88.
[4] Bukhari, Kitab: Haidh, Bab: Wanita haidh meninggalkan puasa, jilid 1, hlm. 421. Muslim, Kitab: Iman, Bab: Keterangan mengenai berkurangnya iman bersamaan dengan berkurangnya ketaatan, jilid 1, hlm. 61.
[5] Fathul Bari, jilid 1, hlm. 422.
[6] Bukhari, Kitab: Hukum-hukum, Bab: Firman Allah “Taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri di antara kamu.” jilid 16, hlm. 229. Muslim, Kitab: Kepemimpinan, Bab: Keutamaan pemimpin yang adil, jilid 6, hlm. 8.
Read More
Gudang

Ada Apa Dengan Undangan Israel,,,


Oleh Nasihin Masha

Hari-hari pekan lalu kita kembali dikejutkan oleh berita kunjungan sejumlah orang Indonesia untuk ke Israel. Mereka terdiri atas anggota DPR, wartawan, dan aktivis sosial. Undangan dari pihak Israel, biasanya diundang oleh lembaga sosial, bukanlah sekali ini. Hampir tiap tahun ada saja warga Indonesia yang diundang ke Israel. Selain wartawan, aktivis ormas keagamaan juga menjadi target yang diundang. Walaupun mereka tak mewakili organisasinya.

Wartawan Repubika beberapa kali juga diundang untuk hadir. Namun kami selalu menolaknya. Kami menolak bukan karena kami benci Israel. Bukan. Tapi kami mengukuhi prinsip. Walau bagaimanapun undangan itu pasti ada maksudnya. Alasan klisenya adalah membangun persahabatan, pemahaman, perdamaian, dan prinsip multikulturalisme. Sebuah alasan yang luhur dan mulia.

Bahkan di antara orang yang pernah diundang itu ada yang berpendapat melalui kunjungan itu maka dirinya atau bahkan Indonesia bisa menjadi juru damai. Tujuannya adalah memerdekakan Palestina. Ada pula yang berpendapat, melalui kunjungan itu dirinya bisa menjadi lebih tahu tentang Israel. Bukan sekadar mengetahui dari pemberitaan. Katanya, kita tak bisa menilai Israel jika kita tak pernah melihatnya sendiri. Ada pula yang berpendapat, Isarel itu negara kuat dan berpengaruh. Negeri itu juga unggul dalam teknologi informasi dan industri militer. Lebih baik Indonesia berkawan. Dengan demikian Indonesia akan mendapat banyak keuntungan.

Untuk hal terakhir itu, di masa Luhut B Panjaitan menjadi menteri perdagangan, di masa pemerintahan Gus Dur, Indonesia secara resmi menjalin hubungan dagang. Sejak itu, Indonesia menjadi pasar Israel. Buah-buahan Israel membanjiri pasar Indonesia yang besar. Ada lebih dari 200 juta penduduk Indonesia. Bandingkan dengan penduduk Israel yang hanya sekitar lima juta orang. Kita tak tahu Indonesia sudah mengekspor apa ke Israel. Atau teknologi militer apa dan teknologi informasi apa yang sudah ditrasfer ke Indonesia. Yang paling mungkin adalah Indonesia kembali menjadi konsumen belaka. Artinya, hubungan dagang itu lebih menguntungkan Isarel dibandingkan menguntungkan Indonesia.

Sebagian orang-orang yang pernah diundang ke Israel itu justru kemudian menjadi juru bicara efektif Israel di Indonesia. Melalui media sosial, atau bahkan melalui percakapan langsung, mereka berkicau. Apalagi mereka adalah orang-orang penting. Bukan orang kebanyakan. Mereka akan menyebut bahwa di Israel ada penduduk non Yahudi yang hidup damai. Bisa menjadi anggota parlemen.

Dengan mulut berbusa, mereka akan menceritakan keluhuran Israel. Mereka lupa pada fakta kerasnya: mereka mencaplok tanah air orang lain, mengusir dan membunuh bangsa lain. Mereka menjajah – sebuah kejahatan yang telanjang dan tak butuh dijelaskan. Pasti tak ada yang indah dari penjajahan. Orang Indonesia yang bercerita tentang itu rupanya sudah lupa pada sejarah negerinya. Saat Belanda menjajah Indonesia, Belanda juga membuka sekolah, mengangkat pribumi sebagai pegawai, membangun jalan dan jembatan, membangun industri dan perkebunan, menempatkan pribumi di parlemen, dan seterusnya. Tapi tetap saja Indonesia dijajah Belanda. Kita lebih memilih mati daripada dijajah. Tak ada kehormatan dalam penjajahan.

Terlepas dari segala kepiluan, suka tidak suka, secara internasional Indonesia dinilai menganeksasi Timor Timur. Indonesia persis melakukan seperti yang dilakukan Belanda. Bahkan Indonesia membangun patung Yesus yang besar di negeri yang kemudian menjadi Timor Leste tersebut. Indonesia bahkan memakmurkan mereka. Tapi mereka tetap ingin merdeka. Tanpa dukungan konsisten dari negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Australia, Amerika Latin, Afrika, dan sebagainya, kita sulit membayangkan Timor Timur bisa merdeka. Konsistensi. Itulah sikap yang diharapkan agar Palestina bisa merdeka.

Lalu mereka bertetangga damai dengan Israel di sebelahnya. Sebuah kompromi yang sangat menyakitkan bangsa Palestina. Tapi itupun Israel tak pernah memberikannya. Tak ada kemerdekaan yang diberikan. Kemerdekaan itu diperjuangkan dan direbut. Memang tak mudah. Dan sebagian dari kita kemudian ikut frustrasi. Menjadi manusia lembek yang kehilangan prinsip, jati diri, dan lupa pada sejarah negerinya sendiri. Setelah berkunjung, lalu apa yang bisa Anda lakukan terhadap Israel? Obama pun tak mampu. Siapa Anda?

Mereka lupa pada Pembukaan UUD 1945. Mereka lupa pada pesan Bung Karno: “Selama kemerdekaan bangsa Palestina beloem diserahkan kepada orang-orang Palestina maka selama itoelah bangsa Indonesia berdiri menantang pendjadjahan Israel.” Karena amanat konstitusi pula Indonesia memparakarsai Konferensi Asia Afrika, yang memerdekakan banyak negeri di Afrika. Karena amanat konstitusi pula Indonesia memprakarsai Gerakan Non-Blok, yang independen dalam pertarungan dua blok. Dan di era pasca Perang Dingin ini, Indonesia tetap berpegang pada amanat konstitusi: menolak penjajahan di atas muka bumi.

Read More

Thursday 13 June 2013

Gudang

Misi kristenisasi di Indonesia : Menyambut impian 2020 sebagai tahun tuaian (masa panen) Kristen

Dari Sepanyol, Portugis hingga VOC
  Oleh: Ustadz Bernard Abdul Jabbar, Mantan Missionaris Kristen 
Riwayat kristenisasi di Indonesia serentang dengan datangnya penjahat kolonial, selama lebih dari tiga abad Indonesia dijajah oleh Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris. Status sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia sekaligus memiliki kekayaan alam yang melimpah menjadikan Indonesia menjadi ladang subur dan target penting bagi misionaris dan kolonialis, ibaratnya Indonesia adalah bunga desa yang banyak dipuja yang menjadi rebutan.
VOC atau perusahaan Belanda  di Hindia Timur yang dibentuk pada tahun1602 merupakan wakil imperialisme di Asia Tenggara.  Latourette dalam “A History of Cristianity” mengakui,” prinsip dan kaidah Kristen dalam kebijakan-kebijakan imperialisme memerankan peranan yang sangat banyak “.  Aqib Suminto dalam Politik Islam Hindia Belanda menuturkan bagaimana pada 1661 VOC melarang umat Islam untuk melaksanakan ibadah Haji, kebijakan ini merupakan realisasi anjuran Bogart, seorang Katholik ekstrim di parlemen Belanda.  Bogart menilai para haji sangat berbahaya secara politis, karena itu melarang perjalanan ibadah haji jauh lebih baik ketimbang menembak mati para haji itu.
Dalam menjalankan misi kristenisasi, VOC meniru cara-cara yang dilakukan Spanyol dan Portugis yaitu cara memaksa, penjajah Belanda memaksa rakyat pribumi untuk menerima ajaran Kristen, sebaliknya jika ada belanda yang masuk Islam maka akan dihentikan  segala pembelanjaannya dan orang itu akan ditangkap dan dikeluarkan dari wilayahnya. Perlindungan kaum imperialis kepada misionaris memiliki posisi penting dimasyarakat,Ketika Indonesia merdeka, orang orang Kristen menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan dan memiliki pengaruh besar dalam percaturan politik.
Perubahan dalam mukadimah UUD 45 dari ”Ketuhanan yang Maha Esa dengan menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”, merupakan contoh kuatnya pengaruh Kristen di Indonesia,.  Selanjutnya setiap rancangan undang-undang atau peraturan pemerintah yang dianggap menguntungkan kaum Muslimin selalu ditolak keras oleh kalangan Kristen, misal dalam rencana undang undang peradilan agama1989.  Sebaliknya, yang dianggap dapat menjauhkan kaum Muslimin dari ajaran Islam selalu didukung penuh, seperti dalam perdebatan RUU perkawinan 1973.   Juga berbagai konflik sejak dulu sampai sekarang yang melibatkan pemeluk Islam dan Kristen di Kalimantan , NTT, Poso, Maluku, Irian, Ambon, sebenarnya adalah buah dari aktivitas Kristenisasi yang tak kunjung padam dan dipadamkan.  Lebih lagi ketika mereka mencanangkan untuk menguasai Indonesia menjadi Negara Kristen sebagai batas target tahun2020 dijadikan sebagai tahun tuaian(panenan) untuk menjadikan Indonesia menjadi 50% orang Kristen dan 50% orang  Islam maka mereka mengupayakan pulau Kalimantan menjadi Island Christ (pulau Kristus), Manokrawi menjadi kota Injil, Papua atau Irian menjadi tanah Yesus.  Bahkan dalam Jubelium memperingati 150 tahun Berdirinya HKBP pada hari Minggu tanggal 4 Desember 2011 di gelora senayan, yang juga di hadiri oleh Presiden Susilo Bambang  Yudoyono,  Ephorius(pemimpin) HKBP meminta untuk menjadikan Tapanuli utara sebagai propinsi tersendiri yang akan dipimpin oleh orang suku batak yang Kristen.    
Amanat Agung yang mereka jalankan
Dasar mereka menjalankan misi ini adalah didasari karena perintah agama sebagai mana termaktub dalam surat Matius pasal 28 ayat 19-20 : “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dengan nama Bapak, anak dan Roh kudus.  Dan ajarlah mereka melakukan sesuatuyang telah kuperintahkan kepadamu,.”
Ayat ini dikenal sebagai “AMANAT AGUNG” (The Great Commandment) sebagai perintah yang sangat kuat, walaupun sebenarnya menurut pakar kristologi dari golongan mereka menyatakan ini adalah ayat palsu yang ditambahkan sebagai upaya melegitimasi apa yang mereka lakukan.
Karena itu mereka sangat ngotot menjalankan misi ini, tak mengherankan juga seluruh komponen dikerahkan  merumuskan berbagai strategi cara untuk serta merta mengkristenkan dunia ini.
Seribu jalan kristenisasi  Menuju Negara Kristen Republik Indonesia
Banyak jalan yang ditempuh misionaris guna dapat memuluskan target besar mereka untuk dapat menjadikan Indonesia ini Negara Kristen seperti yang diungkap Media Dakwah (edisi Juni 1990 ) yang memuat bocoran keputusan dewan gereja Indonesia di Jakarta Tanggal 31 September 1979 perihal program jangka panjang kristenisasi  50 tahun di Indonesia yang jatuh pada tahun 2020 nanti dan juga program kristenisasi di Indonesia yang disadur majalah Cresent terbitan Kanada yang intinya bertujuan untuk meningkatkan populasi umat Kristen agar sama dengan umat Islam di Indonesia.  Ini dilakukan dengan mempropagandakan program keluarga berencana kepada kaum Muslimin dengan membatasi jumlah kelahiran dengan slogan “dua anak cukup”, “perempuan laki sama saja” dan mengharamkanya bagi kalangan Kristen, bahkan mereka dianjurkan untuk memperbanyak jumlah anak  bahkan doktrin yang banyak tersebar dikalangan Kristen sendiri adalah barang siapa yang mempraktekkan KB akan menanggung dosa dan melawan doktrin gereja dan barang siapa yang melakukan pembatasan kelahiran dianggap sebagai pembunuh orang Kristen dan telah hilang kemuliaan ini sesuai dengan perintah bible kitab kejadian pasal 1 ayat 27 – 28.  Sejalan dengan perkembangan waktu dan cara ini kemudian dirubah dengan cara halus dengan program “cesarisasi” bagi ibu-ibu muslim yang akan melahirkan  dengan mengupayakan  memperbanyak dokter- dokter sepesialis kebidanan dan kandungan dari golongan mereka,membangun klinik dan rumah sakit bersalin, bekerja sama dengan bidan-bidan untuk merujuk ke rumah bersalin dan klinik mereka dengan imbalan yang menggiurkan.
Sejalan dengan itu pula dibidang pemerintahan jabatan jabatan strategis harus dipegang oleh orang Kristen baik ditingkat Eksekutif ataupun Yudikatif, Gubernur, Bupati, Walikota ataupun jabatan-jabatan strategis lainnya  sehingga mereka dengan mudah mengontrol seluruh jalanya pemerintahan, karena itu peran partai Kristen sangat diperlukan untuk usaha tersebut.  Mereka mendirikan Partai Damai Sejaterah (PDS) yang sampai hari ini gagal mengikuti pemilu 2014 karena tdk masuk dalam klarifikasi partai peserta pemilu.  Partai ini  diketuai oleh seorang pendeta yaitu DR.Ruyandi Hutasoit yang pada tahun 2005 di Surabaya pernah mengatakan, “sudah saatnya umat Kristen harus menguasai struktur dan sistem walaupun kita tidak menguasai massa, tetapi kalau kita kuasai sistem itu, disini kita punya tantangan yang besar dan salah satu yang harus kita garap kuat adalah KPK(komisi Pemberantasan Korupsi) itu sudah jelas banyak orang yang beragama Kristen disitu dan kita punya target juga kita akan bongkar semua, khususnya para tokoh-tokoh pejabat Muslim ini, untuk bisa dibongkar semua kasus korupsinya hingga bisa rusak citra mereka dimata umum, jadi ini sekenario besar dan terselubung yang ….apa namanya harus dirancang secara sistematik ke depan buat kita, terus menyiapkan kader-kader PDS ke semua jajaran terutama di yudikatif itu adalah lembaga yang sangat pontensial dimana banyak SDM Kristen yang punya kekuatan punya kemampuan untuk didalam ini, sudah punya kekuatan yuridis juga melakukan judifikasi terhadap pejabat-pejabat yang sudah keluar dari jalur moral, etika ataupun sistem yang ada.  Nah kita budayakan dan manfaatkan link kita di KPK supaya itu harus terus berlanjut semakin lama semakin hari juga akan menegakan eksistensi orang orang Kristen yang ada dipemerintahan, dengan memberikan negative tinking kepada pejabat-pejabat Muslim.”  Dan lebih lanjut lagi DR Ruyandi Hutasoit mengemukakan : “Sudah saatnya istana Negara, terpampang lukisan Tuhan Yesus, atau lukisan perjamuan kudus, sudah saatnya di istana berkumandang lagu pujian dan penyembahan bagi sang raja disurga, sudah saatnya dari istana Negara dinaikan doa doa syukur ! sudah saatnya di istana merdeka diadakan kebaktian, ibadah, persekutuan doa dari orang-orang Kristen! Ingat ! kita adalah pemenang mari kita bersatu  dan mari kita bergandeng tangan!.”
Dengan ambisi yang begitu besar ini, mereka ingin menguasai beberapa pulau seperti Kalimantan, Papua, dan juga Jawa.  Mereka berusaha untuk memenangkan pilkada atau pilgub ditempat masing-masing dan ini terlihat banyak kekalahan mayoritas Islam disetiap pemilihan kepala daerah seperti di Kalimantan barat dan tengah yang mayoritas muslim, dapat dikalahkan oleh minoritas kristen karena memang Kalimantan adalah target untuk dikuasai dengan menjadikan sebagai pulau Kristus.  Tak menutup kemungkinan pulau pulau lainnya seperti Jawa, Sumatra menjadi sasaran untuk mereka kuasai.
Rencana dan setrategi baru  
Pada tahun 2005 kaum Kristen telah merencanakan manuver baru dalam merealisasikan rencana tuaian 2020 dengan mempergunakan strategi Matius 10 ayat 16 “licik seperti ular santun bagai merpati” dengan menamakan gerakan penuaian jiwa dan transformasi  sebagai proyek kristenisasi terbesar dengan melibatkan semua element baik Kristen protestan ataupun Kristen Khatolik dan di tahun 2020 ditargetkan sebagai tahun keberhasilan sebagaimana disampaikan oleh pendeta DR Jeff Hammond dalam bukunya “Transformasi Indonesa”.  Sejak peristiwa G30S PKI, terjadi masa Koiros (tuaian/panen) di Indonesia sehingga dalam enam tahun ada lebih dari 7 juta orang di pulau Jawa yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dan fokus tahun 2005 sebagai awal tahun tuaian atau masa panen dan tahun 2020 sebagai tahun penggenapan amanat agung.
Masa tuaian (panen)
Masa inilah yang dinantikan oleh umat Kristiani yang selalu memanfaatkan keadaan lemah dari suatu masyarakat, bangsa dan Negara dimanapun mereka berada.  Ketika di Rusia komunis dalam keadaan goyah dan hampir runtuh, begitu pula yang terjadi di Berlin, Jerman, dengan jebolnya tembok Berlin serta juga peperangan yang terus-menerus di Afghanistan, Pakistan, Irak, Iran dan negara -negara Timur Tengah juga Afrika, maka daerah-daerah tersebut menjadi terbuka untuk Injil dan orang orang Kristen dari barat, mereka datang berduyun-duyun ke wilayah tersebut, tak terkecuali mereka datang ke Indonesia disaat bangsa ini dilanda keputusasaan ,penderitaan, krisis kepercayaan kepemimpinan, dan juga berbagai kondisi buruk lainnya.  Mmembuat para misionaris percaya diri bahwa Indonesia menjadi lahan subur untuk siap tuai panenan, hal ini disampaikan oleh pendeta Gembala sidang (GBKP).  Ia mengatakan : “Indonesia adalah ladang yang sedang menguning  yang sangat besar tuaiannya dan Indonesia siap mengalami tansformasi yang besar hal ini bukan suatu kerinduaan yang hampa, namun suatu peryataan iman terhadap janji firman Tuhan dan Indonesia cocok bagi tuaian besar yang Tuhan rencanakan.”
Konsilidasi kaum Kristiani      
Di berbagai belahan dunia kaum Nasrani melakukan berbagai konsolidasi do’a bersama dan puasa nasional dengan mendatangkan para tokoh-tokoh Kristen baik itu pendeta, misionaris, penginjil, zending ataupun sebangsanya dengan tujuan untuk menguatkan iman Kristen.  Konsolidasi ini telah dilakukan pada tanggal 12 sampai 16 Mei tahun 2003 bertempat di gelora Bung Karno Senayan dengan tajuk pemulihan bangsa dengan mendatangkan para pendeta, evengelis dan juga tokoh-tokoh Kristen dunia dan dihadiri tidak kurang dari 80.000 orang Kristen dan 10.000 pemimpin Kristen dari berbagai Negara. Dan acara ini sempat menghebohkan umat Islam Indonesia dengan pemberkatan (pembaptisan) yang dilakukan kepada Gus Dur yang saat itu menjabat Presiden RI di mana dia juga memberikan sambutan, serta menyambut baik gerakan transformasi ini, dan pada tahun 2005 dicanangkan sebagai genderang awal gerakan transformasi dimulai.  Kegiatan ini terus dilakukan setiap tahunnya dan pada tanggal 25 -28 Oktober 2011 yang lalu bertempat di JHCC Sentul Bogor, diadakan acara serupa dengan menghadirkan 4000 para misionaris dan juga pendeta se-Asia yang juga dihadiri dihari terakhir acara 10.000 orang Kristiani untuk diberkati.  Acara ini bertajuk sama dengan acara-acara sebelumnya yaitu konsolidasi dan pemberkatan keselamatan untuk bangsa- bangsa di dunia ini khususnya Indonesia yang menjadi lahan subur garapan mereka. Kerap kali mereka juga mengadakan pertemuan dan diskusi-diskusi tentang keagamaan dan juga lintas agama sebagai upaya untuk melihat sejauh mana kesiapan mereka dan juga tantangan dari umat lainya terhadap program yang mereka lakukan.
Persiapan SDM dan Infrastruktur
Untuk merealisasikan tahun tuaian dan NKRI( Negara Kristen Republik Indonesia) ini mereka melakukan berbagai persiapan-persiapan yang sangat matang ,terencana dan sistematis,termasuk persiapan SDM dan juga infrastruktur seperti Gereja, sekolah tinggi teologi dan lain sebagainya.   Sebagaimana yang dikatakan oleh pendeta Bambang Wijaya dalam bukuya “Transformasi Indonesia,” petani yang bijaksana saat melihat tuaian sudah diambang pintu, ia akan segera mempersiapkan tenaga penuai sebanyak-banyaknya, karena itu ia tidak akan menyia-nyiakan ladangnya, itulah sebabnya tidak mengherankan apaabila Tuhan Yesus Kristus bekata : ”Tuaian memang banyak tapi pekerja sedikit, maka mintalah tuaian pada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan  pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Jika selama ini yang kita dengar hanya pendeta, misionaris, atau orang tertentu saja yang menjalankan misi pengkristenan maka dengan lahirnya gerakan transformasi banyak gereja harus secara aktif menjadikan semua jemaatnya menjadi tenaga penuai atau pengkabar baik.
Termasuk salah satu persiapan sumber daya manusia  adalah dengan membangun dan mengaktifkan serta merekrut  kembali para laskar-laskar Kristus yang selama ini berperan dalam menjaga dan mengamankankan aset-aset yang dimiliki oleh Kristen dan juga mereka selalu terjun didaerah- daerah konflik seperti, Poso, Ambon juga didaerah- daerah perseteruan gereja, seperti di Ciketing Bekasi  dan  gereja Yasmin di Bogor, Tanggerang Lippo  bahkan mereka juga punya andil dalam menurunkan Suharto sebagai presiden RI waktu tahun1998.
Mereka juga mempersiapkan kader-kader gereja yang dipersiapkan dengan matang, handal dan bermental baja yang bisa masuk kemana saja baik di jajaran birokrasi, yudikatif atau pun eksekutif dan disemua lini karena mereka adalah sel tuaian besar abad 21.
Mendirikan Sekolah Tinggi International Harvest (HITS) yang bekerja sama dengan 2000 gereja se Indonesia guna untuk mendirikan sekolah Al- kitab di dalam gereja, dalam brosur yang disebarkan itu ada paket gratis dengan jaminan 2000 gereja lokal untuk mempersiapkan 200.000 pemimpin perintis gereja  yang akan diterjukan kepada umat dalam menyambut tahun tuaian 2020 nanti.
Memperbanyak jumlah gereja sebagai sarana untuk menampung hasil tuaian, dan mereka menyadari bahwa transformasi tidak akan berjalan tanpa mengikuti master plant yang telah direncanakan maka pendirian gereja harus diperbanyak walaupun hanya satu orang yang mengisinya sebagaimana  yang diungkapkan oleh pendeta DR Eddy Leo.Mth. Maka salah satu yang harus juga diperhatikan adalah gereja karena gereja adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari tubuh Kristus.  Dan kita melihat sekarang ini tingkat pertumbuhan yang sangat tajam dari jumlah gereja diberbagai tempat yang meningkat hingga 300%   dibanding dengan pertumbuhan masjid  yang hanya 60% setiap tahunya menurut data Kementrian Agama, walaupun didalam pembangunan gereja yang mereka dirikan banyak timbul masalah dan tidak sesuai dengan aturan hingga pada akhirnya banyak timbul gesekan dimana gereja itu dibangun, seperti pemalsuan KTP, tidak ada IMB, menipu dan membohongi masyarakat dan lain sebagainya.
Mereka juga telah mempersiapkan buku panduan dan aturan dalam melaksanakan tuaian atau pengkristenan yang sudah di terjemahkan kedalam 20 bahasa berjudul ”The Final Sing” yang dikarang oleh pendeta DR. Peter Youngren  asal Kanada yang berisi pelajaran mengenai tuaian akhir zaman dibagikan secara gratis yang pembagianya dalam pengawasan salah satu organisasi Kristen “World Impact Ministries and The Global Harvest Force” dibagikan kepada sekitar 10.000.000 pekerja tuaian dari berbagai Negara yang khusus untuk pelayanan akhir zaman.
Membentuk lembaga atau  organisasi-organisasi, kepemudaan, sosial, bantuan-bantuan kemanusiaan, pendanaan, persekutuan gereja, pendidikan dan lain sebagainya diantaranya adalah:
1. BAMAG (badan musyawarah antar agama).
Suatu lembaga yang didirikan untuk memperluas jangkauan misi antar gereja sehingga di setiap gereja di kota dan wilayah melebur dengan lembaga yang sama, ini adalah elemen kekuatan gabungan Kristen yang mewadahi gereja-gereja di Indonesia.
2. FGBMFI (Full Gospel Business Men’s Fellowship International)
Gabungan dari pengusaha–pengusaha Kristen yang banyak membantu pendanaan untuk misi kristenisasi di Indonesia termasuk perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti Lippo Group, Ciputra, Intiland, Sumarecon, Sedayu Group dan dipimpim oleh James Riyadi (group Lippo).
3. NCFI (Nation Care For Indonesia)
Badan atau lembaga Kristen yang menaungi advokasi bantuan hukum  dan investigasi bagi mereka yang tersandung masalah hukum yang berkait perseteruan dengan umat lainya.
4. YMCA ( Young Men’s Christian Asociation)
Gabungan para pemuda-pemudi Kristen dari semua elemen pemuda Kristen yang bergerak menangani dan mengurusi setiap kegiatan pemuda Kristen.
5. Yayasan Gideon Internasional
Lembaga yang dibentuk dari kalangan professional yang memfokuskan diri pada bidang percetakan dan penerbitanIinjil untuk dibagikan sebagai amunisi secara gratis ke sekolah, hotel, rumah sakit dan lain sebagainya.
Melihat  kondisi ini apakah impian mereka untuk menjadikan tahun 2020 sebagai tahun tuaian bisa tercapai atau pada akhirnya Negara Kristen Indonesia terwujud?  Maka umat Islam harus waspada dan bersatu mempersiapkan diri dan jangan terkecoh dengan apa yang mereka lakukan di negri ini.   Ummat Islam harus selalu memahami agamanya dengan benar agar tidak terjebak masuk pada perangkap mereka dan selalu waspada untuk menghadang apa yang mereka rencanakan.   wallahua’lam bishawab.  
Allah berfirman “Janganlah kalian terperdaya dengan gerak-gerik mereka  (orang-orang kafir) di negeri kamu.”
[
edi munawar]
Read More

Tuesday 11 June 2013

Gudang

Polwan dilarang berJilbab? "Ada Apa Dengan Institusi Kepolisian Negeri Ini"

Entah apa yang ada di benak beberapa oknum pemerintah/pejabat/penguasa negeri ini, terkait dengan (Simbol-simbol) Islam. Mereka tidak henti-henti menyoalnya, seolah-olah ini masih zaman bahaeula. Ada saja urusan-urusan yang tidak seharusnya dibahas akhirnya jadi masalah besar. Jenggot,  gamis, jidat,  seolah-olah semua harus diwaspadai. Tidak lama kemudian, menyusul  ide nyeleneh, tentang perlunya diadakan sertifikasi kurikulum pesantren dan ulama.
Kini, ketika isu-isu tersebut masih segar diingatan, kembali gagasan ‘gila’ terkait simbol Islam mencuat, yaitu; larangan menggunakan jilbab bagi para Polwan (Polisi Wanita). Yang lebih aneh lagi, alasan yang digunakan adalah untuk menghemat anggaran.
Simak pernyataan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Agus Rianto. Menurutnya, penambahan jilbab jika diberlakukan akan berdampak umum. Sehingga Polri harus menambah kocek tambahan. “Karena kalau pakaian (jilbab) itu dibagikan berarti anggarannya lain lagi,”ujarnya. (Republika.co.id).
Jelas ini alasan terasa janggal dan terkesan sangat dipaksakan. Persis seperti yang diutarakan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), “Masa dana untuk jilbab jadi masalah? Alasan yang tidak masuk akal,” kata Hamidah, salah satu anggota Kompolnas, sebagaimana yang dikutip di situs yang sama.
Lagi pula, bukankah semua anggaran itu dari rakyat? Mengapa justru mereka tidak ribut ketika adanya dugaan anggaran-anggaran yang diselewengkan aparat atau yang dikenal dengan ‘rekening gendut’ pada perwira polisi?
Selain alasan yang tidak  rasional itu, sejatinya pelarangan pemakaian jilbab, juga melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Bagaimana pun, setiap individu memiliki hak menjalankan    keyakinan dan ibadah sesuai dengan agamanya. Dan ini dilindungi oleh HAM.
Sepatutnya, pihak kepolisihan menghormati hal ini. Lebih-lebih, kalau melihat mayoritas penduduk negeri ini adalah beragama Islam. Tidak sepatutnya bersikap diskriminatif terhadap Polwan berjilbab. Toh dengan berseragam demikian, tidak mengurangi keprofesionalitasan mereka dalam menjalankan tugas. Hingga kini, belum ada berita negatif, bahwa kinerja Polwan berjilbab jauh di bawah standart.
Di Inggris saja, Polwan diperbolehkan untuk berjilbab, karena menghormati hak azasi. Seharusnya, polisi berkaca; bagaimana mungkin di negara yang mayoritas penduduknya beragama non-Islam, memberikan peluang begitu bebasnya bagi kaum minoritas (Baca: polwan Muslimah) untuk menjalankan kewajibannya, memakai hijab.
Di lain pihak, Indonesia, negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia, justru bersikap sebaliknya; terkesan membatasi. Aneh rasanya aparat di negeri ini.
Yang lebih subtansial, menutup aurat (Salah satunya dengan menggunakan jilbab), adalah perkara ushul (Mendasar) dalam Islam, bagi seorang muslimah yang sudah baligh. Ini artinya, telah menjadi kewajiban seorang Muslimah untuk menutup seluruh auratnya, kecuali wajah dan telapak tangan, sesuai dengan petunjuk Nabi, melalui sabdanya, yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Baihaqi.
Dengan demikian, itu artinya, pelarangan pemakaian jilbab, tidak hanya melanggar HAM, namun setali tiga uang, juga melanggar kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah, sebagaimana yang para Muslimah yakini.
Jika para pejabat itu paham ini, pasti mereka tahu, bahwa tidak ada alasan melarang pemakaian jilbab, dengan dalih apapun. Apatah lagi bila dasarnya terkesan sangat rapuh dan dibuat-buat. Jangan sampai kasus ini justru mempertegas tentang adanya stigma buruk pemerintah/polisi terhadap (simbol-simbol) Islam.
Jika perlu, cobalah Polri belajar melihat bagaimana para polisi wanita di Yaman, Iraq, Afghanistan, Pakistan,  dalam penggunaan seragam untuk polwannya. Setelah itu renungkanlah, apakah kalian cukup adil memperlakukan aparat wanita kalian yang Muslimah untuk melaksanakan hak menggunakan jilbabnya?
Jika hati nurani kalian mengatakan “Ya memang tidak adil,” dan kalian masih melarangnya juga, maka persoalannya bukan masalah teknis atau anggaran.  Boleh jadi, memang ada usaha untuk menghapus simbol-simbol Islam di institusi kepolisin negeri ini. Kalau begitu, apa bedanya polisi zaman sekarang dengan Orde Baru?.*
Read More

Friday 7 June 2013

Gudang

Lebih dari 1000 warga asing memeluk Islam di Riyadh Utara


Direktur Hubungan Umum dan Media Maktab Ta’awun li-Da’wah wal Irsyad wa Tau’iyat al-Jaliyat, Syaikh Khalid bin Muhammad al-Mansur menyatakan sebanyak 1093 warga asing dari 12 negara telah masuk Islam di kota Riyadh Utara, Arab Saudi selama tahun 2013, laporan situs berita Islammemo pada Rabu (22/5/2013).

Syaikh al-Manshur mengungkapkan bahwa pernyataan keislaman lebih dari 1000 warga asing itu “datang karena karunia Allah semata, kemudian berkat usaha penuh berkah dari para juru dakwah laki-laki dan juru dakwah perempuan Maktab Ta’awun, meliputi training-training dakwah dan kunjungan lapangan setiap pekan. Di antara kegiatannya yang terpenting adalah menggelar forum-forum diskusi “haji dan hadiah” bagi kalangan non-muslim, kegiatan social Yayasan Wakaf al-Aradi, dan forum-forum “pengawasan dan bimbingan” bagi orang-orang yang baru masuk Islam.”

Syaikh al-Manshur mengucapkan banyak terima kasih kepada para dermawan, karyawan, buruh dan orang-orang yang dengan sukarela menginfakkan sebagian harta mereka untuk membiayai kegiatan-kegiatan dakwah Maktab Ta’awun di kota Riyadh Utara.

Direktur Hubungan Umum dan Media Maktab Ta’awun li-Da’wah wal Irsyad wa Tau’iyat al-Jaliyat menjelaskan bahwa 1093 muslim dan muslimah baru tersebut berkewarga negaraan Jerman, Amerika, Italia, Ethiopia, Srilanka, China, Ghana, Philipina, Kenya, Madagaskar, Nepal dan India.

Syaikh al-Manshur menambahkan, “Selama setengah tahun pertama dari tahun 2013 M ini, total jumlah rilisan Maktab Ta’awun yang telah didistribusikan berupa buku-buku, kaset-kaset, bulletin-buletin, dan terjemahan-terjemahan adalah 17062 buah. Adapun total jumlah ceramah dan pelajaran yang diadakan oleh Maktab Ta’awun atau berkoordinasi dengan Maktab Ta’awun adalah 1036 ceramah dan pelajaran, yang diikuti oleh lebih dari 45665 orang.”
Data ini bukanlah data pertama yang dipaparkan oleh Maktab Ta’awun. Maktab Ta’awun juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dakwah bagi para warga negara asing yang bekerja di seluruh wilayah Arab Saudi, bahkan seluruh dunia melalui situs resminya, IslamReligion.com.
Read More

Tuesday 4 June 2013

Gudang

1 negara, 2 agama dan 3 gambar ini yang berbicara

Foto di sebelah kiri menunjukkan Gereja St Mary di Cable Street, sementara foto di sebelah kanan menunjukkan jamaah Muslim tengah sholat Jumat di luar sebuah masjid di dekatnya di Spitalfields, keduanya terletak di London Timur
Guy Walters adalah seorang penulis yang telah menulis beberapa buku dan aktif menulis di beberapa surat kabar di Inggris. Dalam sebuah kesempatan pada Kamis (30/5/2013), seperti dilansir Daily Mail, dia mengungkapkan sebuah pernyataan mengenai perbandingan jemaat gereja dan jamaah Muslim di London. Berikut ulasannya.
Sisihkan fakta bahwa Ratu kami adalah Pembela Kristen. Abaikan 26 uskup Gereja Inggris yang duduk di House of Lords.
Jangan lihat Sensus tahun 2011 yang menyatakan bahwa 33.200.000 orang di Inggris dan Wales menyatakan diri mereka sebagai orang Kristen.
Karena jika Anda ingin wawasan yang lebih akurat mengenai agama di Inggris saat ini, lihatlah melalui gambar-gambar yang lebih mengungkapkan realita dalam survei ini.
Apa yang ditunjukkan oleh gambar-gambar ini adalah tiga ibadah yang dilakukan di East End London dengan jarak beberapa ratus meter antara satu dengan yang lainnya pada akhir bulan lalu.
Dua foto menunjukkan kebaktian pada Ahad pagi di gereja St George di timur Cannon Street Road, dan gereja St Mary di Cable Street.
Gambar ketiga menunjukkan jamaah yang berkumpul untuk sholat Jumat di luar masjid terdekat di Brune Street Estate di Spitalfields.
Perbedaan dalam jumlah terlihat begitu dramatis. Di St George, sekitar 12 orang telah berkumpul untuk merayakan Komuni Kudus.


Bangku-bangku di St George yang dipadati pada abad ke-18, saat ini hanya dihadiri 12 orang
:_____________________________________________________________________
Ketika dibangun pada awal abad ke-18, gereja itu dirancang untuk menampung 1.230 jemaat.

Begitu juga dengan St Mary yang dibuka pada bulan Oktober 1849. Gereja itu diharapkan bisa melayani 1.000 jemaat. Saat ini, seperti yang ditunjukkan pada gambar, jemaatnya hanya berjumlah 20 orang.


St Mary yang dibangun untuk menampung 1.000 orang, saat ini jumlah jemaatnya hanya sekitar 20 orang
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sementara dua gereja hampir kosong, Masjid Brune Street Estate justru menghadapi “masalah” yang berbeda – yaitu terlalu penuh

Masjid itu sendiri tidak lebih dari sebuah ruangan kecil [mushala] sewaan di pusat komunitas tersebut, dan hanya dapat menampung 100 jamaah.

Namun, pada hari Jumat, angka tersebut membengkak menjadi tiga sampai empat kali kapasitas ruangan, sehingga jamaah tumpah keluar sampai ke jalan, di mana jumlah mereka bisa memenuhi tempat yang ukurannya hampir sama dengan ruangan yang nyaris kosong di St Mary.

Hal ini menunjukkan bahwa, saat ini, kekristenan di negara ini akan menjadi agama masa lalu, dan Islam adalah masa depan.

Dalam sepuluh tahun terakhir, telah terjadi penurunan jumlah orang di Inggris dan Wales yang mengaku sebagai Kristen, dari 71,7 persen menjadi 59,3 persen dari jumlah populasi.

Pada periode yang sama jumlah Muslim di Inggris dan Wales telah meningkat dari 3 persen jumlah populasi menjadi 4,8 persen – 2,7 juta orang.

Setengah dari Muslim Inggris berusia di bawah 25 tahun, sementara hampir seperempat dari orang Kristen di sana mendekati dekade kedelapan mereka.

Diperkirakan hanya dalam waktu 20 tahun, Muslim akan lebih aktif di negara ini – di mana bahkan setengah abad lalu hal ini benar-benar tak terpikirkan.

Banyak yang akan menyimpulkan dengan berat hati bahwa Kekristenan tengah menghadapi penurunan permanen di Inggris. Gereja-gereja yang berabad-abad digunakan ketika ajaran Kristus berkuasa, kini semakin kosong.






































Masjid kecil di Brune Street Estate, Spitalfields, hanya dapat menampung 100 orang, sehingga masyarakat Muslim setempat memadati jalan untuk shalat Jumat
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pada hari Minggu, 1 Oktober 1738, St George digunakan dua kali dalam sehari untuk mendengarkan penginjil John Wesley, yang kemudian berkhotbah di gereja itu untuk pekan berikutnya.

Hari ini, tidak ada John Wesley yang bisa membuat bangku gereja dipenuhi jemaat. Pihak gereja sudah berusaha melakukan yang terbaik, misalnya menawarkan kegiatan ‘Hot Potato Sunday’ bulanan.

Canon Michael Ainsworth dari St George mengatakan: “Saat ini bukan hanya soal jumlah. Ini tentang menjaga keyakinan dan tetap menjadi bagian dari komunitas kota.

Sementara itu di St Mary, Rev Peter McGeary tidak bisa menjelaskan mengapa jumlah jemaat sangat rendah, “Tidak bisa dijelaskan, ada begitu banyak faktor.”

Ketika dia ditanya apakah dia mencoba untuk meningkatkan jumlah jemaat, dia hanya menjawab: “Kami bukan perusahaan, kami adalah sebuah gereja.”

Sebaliknya, tampaknya ada energi yang luar biasa melekat pada masjid di Brune Street, yang telah digambarkan sebagai ‘Mekah-nya kota itu’.

Di sini, baik cerah ataupun turun hujan, anggota komunitas Bangladesh melakukan shalat Jumat di bawah langit terbuka.

Sayangnya, tidak demikian dengan dua gereja di dekatnya.

Suatu hari, dalam beberapa dekade, St George mungkin akan dipenuhi dengan jamaah lagi – tetapi mereka bukanlah orang Kristen. [MR]
Read More