Test Footer 1

Friday 14 June 2013

Gudang

HOMESICK alias RINDU KAMPUNG

Homesick atau rindu kampung halaman tidak jarang kita alami, khusunya bagi para perantau. Homesick adalah perasaan yang biasa hinggap pada orang yang bepergian jauh dan dalam jangka waktu yang panjang. Gelaja homesick ini sering kali membuat seseorang memiliki perasaan sangat rindu akan orang-orang di kampung halamannya serta rutinitas biasanya.

Biasanya seseorang merasakan penyakit homesick ini karena merasa kehilangan orang-orang terdekatnya, keluarga, teman, pacar. Selain itu lingkungan baru yang berbeda dengan aktivitas yang berbeda pula membuat seseorang merasa asing di lingkungan tersebut. Kebiasaan lama yang kemudian berubah atau hilang di tempat baru juga bisa membuat orang merasa homesick. 

Perasaan homesick ini akan membuat seseorang menjadi lebih sensitif dan melankolis. Ia cenderung mendramatisir perasaan sedih yang dialaminya. Ia akan mudah merasa terisolasi, sedih, dan kosong. Selain berpengaruh pada kondisi mental kejiwaan seseorang, homesick juga bisa mempengaruhi kondisi tubuh. Seseorang yang dilanda homesick biasanya akan mudah kehilangan nafsu makan hingga menyebabkan berat badannya berkurang, selalu merasa pusing, hingga sakit perut tiba-tiba. 

Homesick biasa terjadi pada mahasiswa daerah yang terpaksa merantau jauh dari rumah selama berbulan-bulan untuk menimba ilmu,seperti aku ini.hehee..,
Penyakit ini juga bisa terjadi pada seorang mahasiswa tingkat awal yang baru saja meninggalkan bangku SMA. Perbedaan kebiasaan membuatnya ingin mengulang kembali masa-masa sekolah dulu yang jauh berbeda dengan dunia kampus. Atau bahkan homesick juga terjadi pada seseorang yang berpergian jauh meski hanya dalam waktu beberapa hari.  

Perasaan seperti ini bisa bertahan dalam jangka waktu beberapa hari hingga berminggu-minggu. Semuanya itu tergantung dari kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Memang bagi beberapa orang, homesick justru bisa menyebabkan depresi. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus mengawasi perasaanmu dan mencari bantuan jika kamu sudah merasa terlalu berlebihan.

1. Eksplor tempat baru
Belilah peta atau petunjuk jalan. Carilah tempat-tempat menarik seperti situs kebudayaan, tempat nongkrong, komunitas, museum, pameran seni, tempat makan, hingga event-event seru yang biasa diadakan di kota tempatmu tinggal yang baru ini. Eksplorlah bersama teman-teman disana. Jangan biarkan dirimu berdiam diri sendiri di rumah sambil terus bersedih hati. Lakukan hal yang menyenangkan sekaligus menantang.  Aktifkan dirimmu. Semakin kamu mengenal kota barumu itu, semakin kamu akan merasa disanalah rumahmu yang baru. Dan semakin cepat kamu menyatu dengan tempat barumu, maka akan semakin cepat perasaan homesick hilang.

2. Berpartisipasi aktiflah di dalam lingkungan
Perbanyak kenalan di kota barumu. Dengan semakin banyaknya jaringan yang kau punya, maka akan semakin banyak dukungan yang bisa kamu dapatkan. Selain itu, cobalah bergabung pada acara-acara yang dilaksnakan di kotamu entah itu di dalam karang taruna ataupun bergabung pada komunitas-komunitas yang ada. Jangan batasi dirimu untuk mengikuti satu kegiatan saja. Cobalah setiap kegiatan yang kamu suka. Dengan begini, kamu akan memiliki kesibukan lain yang mmpu meningkatkan kemampuan, semangat, dan pengetahuanmu yang bisa membuang perasaan homesick jauh-jauh.

3. Lakukan kegiatan outdoor yang menyenangkan
Berjalan, berlari, bersepeda, berenang, dan menari adalah alternatif kegiatan outdoor lain yang bisa kamu lakukan. Selain akan memperkuat hubunganmu dengan anggota yang lain, melakukan kegiatan outdoor ini juga akan meningkatkan moodmu menjadi lebih riang. Ingatlah untuk selalu aktif dan melakukan kegiatan outdoor sebanyak mungkin!

4. Tetap jaga hubungan dengan keluarga dan teman terdekat
Jangan berusaha untuk menghilangkan perasaan homesick. Justru rasa homesick ini akan tetap menjaga komunikasi dan hubunganmu dengan kerabat dan terman terdahulu yang berada jauh darimu. Cobalah untuk mempertahankan hubungan yang pernah terjalin dahulu, berbagilah cerita tentang kehidupan barumu. Komunikasi yang konsisten dengan keluarga dan teman di kampung halaman akan membuatmu selalu merasa disayangi dan akan tetap merasa seimbang. 

5. Lakukan kunjungan
Yang namanya melakukan hubungan jarak jauh, justru juga harus tetap melakukan tatap muka. Oleh karena itu, sempatkanlah untuk melakukan kunjungan ke kampung halamanmu setiap ada waktu luang. Melakukan kunjungan rutin mungkin akan sangat mampu menghilangkan perasaan homesick dan bahkan bisa membuatmu merasa betapa hebatnya kehidupan barumu yang sekarang. Tapi jangan terlalu bergantung pada kehidupan di lingkungan lamamu. Hal ini justru akan membuatmu sulit bisa beradaptasi dengan kehidupan barumu. [edi]
Read More
Gudang

Nilai UN buat Daftar Kuliah ?


Mungkin sebagian orang masih bingung dengan judul diatas. Nilai UN buat daftar kuliah ??? Yap, Pemerintah berencana akan merubah sistem penerimaan mahasiswa baru PTN.

Emank sih,kedengarannya lebih menguntungkan para siswa-siswi SMA, pasalnya selama ini kan UN, atau Ujian Nasional hanya digunakan untuk syarat kelulusan dari institusi sekolah. 

Nah, setelah lulus, perjuangan mereka belum berakhir sampai disitu. Bagi siswa yang ingin melanjutkan kuliah di PTN(Perguruan Tinggi Negeri), mereka harus kembali berkompetisi mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru, yang akhir2 ini sering gonta-ganti istilah, hehee. Seleksi ini dilakukan untuk menjaring siswa-siswi yang ingin melanjutkan pendidikan mereka di Perguruan Tinggi Negeri sesuai kompetensi mereka. Bagi yang tidak lulus, ya udah. Terpaksa mereka harus melanjutkan pendidikan mereka di PTS(Perguruan Tinggi Swasta).

Dengan berubahnya sistem penerimaan mahasiswa baru yang awalnya melalui seleksi, kini hasil nilai UN lah yang dijadikan acuan PTN dalam penerimaan mahasiswa baru. Sepertinya lebih enak ya,gak usah susah2 mengerjakan soal2 lagi untuk masuk PTN. Tapi kalau kita cermati, justru sistem yang baru tersebut akan merugikan siswa itu sendiri.Liat aja sekarang, presentase ketidaklulusan sekolah di Indonesia masih terbilang tinggi, terutama di daerah2. Harusnya itu yang menjadi acuan, karena pendidikan di Indonesia masih belum rata.

Bicara realistis, sebenarnya nilai UN tersebut didapat bukan murni hasil pekerjaan sendiri dari siswa. Mengapa saya berani bicara begitu, karena saya pun juga pernah mengalami masa2 seperti itu.Siswa yang paling pintar, biasanya menjadi sumber jawaban bagi teman2 yang lain, entah itu langsung ato via sms. (yah,ketahuan dech.. !hee:D) Alhasil, nilai2 mereka  lumayan tinggi, walaupun ada yang gak lulus, selidik punya selidik ternyata mereka yang gak lulus tuh rata2 karena mereka mengerjakan sendiri(gak nyontek), ato salah contekan(udah nyontek masih salah..!:P). Kesimpulannya, mereka bekerja sama demi kelulusan bersama. Mungkin moto mereka "masuk sama2,keluar juga mesti sama2 !"hehee., yang memberi jawaban juga gak merasa rugi kok,toh nilai itu cuman jadi syarat kelulusan doank, selanjutnya dah gak dipakai lagi.
 
Tapi,jika sistem penerimaan mahasiswa baru jadi diberlakukan,denga nilai UN sebagai acuan masuk PTN,kemungkinan jumlah siswa-siswi yang gak lulus SMA akan semakin besar. Mereka akan benar2 mengerjakan UN dengan sungguh2,yg pinter gak akan mau memberi contekan pada orang lain,karena masa depan taruhannya.Kerja sama dah gak akan berlaku lagi.Kerjain sendiri2,bisa-bisa sendiri,pusing pusing sendiri.Kalo yang pinter mah enak,kalo yang gak pinter ??? apalagi gak pinter banget ??? ya pasrah dech.,..!:'(

Sebenarnya tujuan pemerintah sih bagus,untuk meningkatkan kualitas pendidikan.Di satu sisi,mereka akan sungguh2 dalam UN,dan PTN akan benar2 menjaring siswa yang benar2 kompeten.Tapi itu akan memperbesar presentase ketidaklulusan siswa.Di sisi lain,ketika dalam mengerjakan UN mereka masih bekerja sama,yang pinter ama yang gak pinter nilainya sama,maka PTN akan mendapatkan mahasiswa yang gak berkualitas. Tergantung kita sih,menilainya dari sudut pandang mana. Semua itu baru rencana kok,dan masih dimusyawarahkan oleh Mendiknas dan para Anggota Komisi DPR.
Semoga saja ini bisa menjadi pelecut semangat bagi kalian para tunas-tunas bangsa,calon pemimpin bangsa.

Tetap dan terus lah belajar !!! Gapai impianmu !!! 

Read More
Gudang

Kuliah atau Kerja ?

Lulus SMA,kemana ya? Kuliah ato Kerja ???pusing....! -_-''

Mungkin itu lah yang sering dipikirkan orang setelah lulus SMA,apalagi bagi orang yang ekonomi keluarganya terbilang pas-pasan. Ya iyalah, lihat aja.Sekarang tuh biaya kuliah di Indonesia sangat lah mahal.

PTN(Perguruan Tinggi Negeri) pun sekarang biaya kuliah nya gak mau kalah ama yang swasta. Tiap Tahun biaya Kuliah terus naik dan gak mau turun2...!(kayak balon aja. !hehee.)
Perguruan Tinggi Negeri favorit sekarang menerapkan sistem seleksi secara mandiri, di luar USMPTN. Jadi, calon mahasiswa mengikuti ujian seleksi PTN dengan syarat harus mengisi formulir, yang didalamnya tertera  jumlah uang (katanya sih sumbangan).

Sebagai contoh, PTN ternama di Jogja, sumbangan terendah nya sebesar 15juta rupiah, belum pasti diterima walaupun bisa mengerjakan soal.Tapi masih harus bersaing dengan penyumbang uang yang lain, semakin besar jumlah sumbangan semakin besar kemungkinan diterimanya. Untuk jurusan tertentu, biaya sumbangannya lebih ngeri lagi. Biasanya untuk jurusan favorit seperti Kedokteran Umum. Sumbangan nya  bisa mencapai angka RATUSAN JUTA lho . .! bayangin aja, uang segitu banyaknya bisa buat apa2..!huft.,

Perguruan Tinggi Negeri aja segitu,apalagi PTS(Perguruan Tinggi Swasta) yang biayanya lebih menggila lagi. Namanya juga swasta, tak ada yang murah lah, coz yg gaji dosen2 tuh dari duit nya mahasiswa, so gak usah terkejut dgn biaya kuliah nya.

So, Swasta ato Negeri sekarang sama aja. Karena itu, buat kalian yang mau lulus SMA, pikirin dulu dech ,Kuliah ato kerja, ato Kerja sambil Kuliah.

Nah,yang terakhir itu, solusi buat nutupin biaya kuliah yang semakin mahal. Kita bisa kok Kerja dulu ngumpulin duit, trus kalo dah banyak, baru dech kuliah. Atau Kuliah sambil Kerja ,biasanya kerja part time/paruh waktu. Lumayan lho, bisa buat gantiin uang jajan. jadi gak usah minta ortu lagi. Selain kerja part time, jualan sendiri juga lumayan. Selain dapet duit, juga melatih kita berwirausaha, siapa tahu jadi 

Sekarang tergantung kita, mau Kuliah ato Kerja, ato dua-dua nya juga bisa.
Semangat mencari uang, tapi juga semangat mencari ilmu. Oke . . .!!!
Read More
Gudang

Indahnya Masa SMA

Benar Sangat kata orang, masa-masa paling indah adalah masa-masa di sekolah. Terlebih lagi ketika berseragam putih abu-abu, alias SMA. Banyak kenangan yang mungkin tak pernah
terlupakan pada saat itu, Melalui tulisan saya ingin kembali mengingat masa-masa ketika kita lalui penuh suka dan duka,

Susah senang dilalui bersama2, Melawati Pos-Pos militer yang saat itu kita dilanda konflik bersenjata, dikejar anjing2 Polisi, telat masuk sekolah, kedapatan merokok, dihukum guru gara2 nyontek, dipotong rambut pas upacara, hingga kisah cinta yang begitu indah. Ingin rasanya kembali ke masa2 itu lagi.

Masa SMA sangat berbeda jauh dengan kuliah, apalagi soal pertemanan. Dimana ketika kuliah, lebih mementingkan individualisme demi tujuan masing2. Kadang kangen sekali dengan masa2 SMA, teman2 yang begitu dekat, kompak, dan guru2 yang baik hati(sebagian)..! .:P
Tapi semua itu tinggalah kenangan yang mungkin hanya bisa kita nikmati dalam angan2, dan tak mungkin terulang.

Kalo kita nginget2 masa SMA, kita serasa terbawa kembali ke masa itu, terutama masalah cinta. Ngomong2 soal cinta, jadi inget dia nech....(hom keuh)!hehee.,,, karna sampai detik ini dia tak pernah tau akan kisah ini.

Yah, however life must go on. Jalanin aja kehidupan yang sekarang. Emank kalo ngomongin masa SMA emank gak ada bosennya.,

Tetap semangat merangkai mimpi2, demi masa depan yang cerah. Turut berduka cita atas hilangnya teman-teman di saat tsunami melanda Aceh. desember 2004. SEMANGAT...!!! IPAINTI [RZ]
Read More
Gudang

Indahnya Pacaran Sesudah Nikah

NIKAH DULU BARU PACARAN
Pacaran sudah menjadi hal yang biasa dilakukan anak muda zaman sekarang. Bahkan sudah umum bila sebelum menikah mereka sudah gonta-ganti pacar. Namun sebagian kalangan, terutama muslim, banyak yang menolak pacaran. Mereka langsung melakukan pernikahan tanpa melalui fase pacaran.
Pacaran biasanya diklaim merupakan sarana untuk mengenal lebih dekat masing-masing pasangan. Umumnya,  karakter yang ingin diketahui itu terdiri dari bibit, bebet, dan bobot dari calon pasangan.

Namun biasanya, dalam tahap pacaran ini, sering terjadi penyimpangan. Tidak sedikit mereka yang pacaran kemudian terjerumus dalam perbuatan yang dilarang oleh agama seperti zina.

Seorang Ustadah Hartati Anas menyatakan, Islam tidak mengenal pacaran. Dalam Islam, hubungan nonmuhrim juga diatur, yaitu adanya  larangan berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis. Firman Allah SWT dalam surat Al Isra ayat 32 yang menyebutkan, janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.

Islam menyerukan agar menyegerakan pernikahan bagi yang sudah mampu. Dalam hadist Bukhari dan muslim, Nabi Muhammad bersabda, Wahai para pemuda. Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya.

Dengan berpedoman pada Surat Al Isra dan hadis tersebut, maka banyak kalangan muslim yang menolak pacaran. Mereka hanya melakukan taaruf alias perkenalan sebelum menikah. Pacaran, dilakukan setelah kedua pasangan menikah. 

Perkawinan adalah sebuah ikatan sakral. Ikatan itu diadakan bukan sekadar urusan pribadi dua manusia berlainan jenis. Namun ada makna sosial yang terkandung di dalamnya.

Dalam agama Islam sebuah perkawinan punya  tujuan, selain untuk memperoleh keturunan, perkawinan juga dimaksudkan untuk menghindari perbuatan keji dan terlarang,  zina misalnya. Islam juga memandang perkawinan juga bisa  melindungi masyarakat dari kekacauan.

Ustadah Hartati Anas mengatakan, tujuan yang luhur dari pernikahan adalah agar suami- istri dapat melaksanakan syari'at Islam dalam rumah tangganya. Hukum ditegakkannya rumah tangga berdasarkan syari'at Islam adalah wajib.

Oleh karena itu setiap muslim dan muslimah yang ingin membina rumah tangga yang Islami, maka ajaran Islam telah memberikan beberapa kriteria tentang calon pasangan yang ideal, yaitu Kafa'ah dan Shalihah.

"Dan yang terpenting lagi dalam perkawinan bukan hanya sekedar memperoleh anak, tetapi berusaha mencari dan membentuk generasi yang berkualitas, yaitu mencari anak yang shalih dan bertaqwa kepada Allah." imbuh Ustazah Hartati Anas.

Hartati kemudian menjelaskan  pengertian kafa'ah sesuai dengan surat Al Hujurat ayat 13 yang berbunyi, Allah memandang sama derajat seseorang baik itu orang Arab maupun non Arab, miskin atau kaya. Tidak ada perbedaan dari keduanya melainkan derajat taqwanya.

Jadi kata Hartati, kafa'ah atau kesamaan, kesepadanan atau sederajat dalam perkawinan, dipandang sangat penting karena dengan adanya kesamaan antara suami-istri itu, maka usaha untuk mendirikan dan membina rumah tangga yang Islami, insya Allah akan terwujud.

Sedangkan Sholehah dalam pernikahan menurut islam, imbuhnya,  adalah orang yang mau menikah harus memilih wanita yang shalihah dan wanita harus memilih pria yang sholeh. [edi Munawar]
Read More