Test Footer 1

Friday 26 April 2013

Gudang

Muslimah AS Pandang Jilbab Bukan Konservatif tapi Kreatif



Michigan. Jilbab oleh masyarakat barat dipandang sebagai simbol kolot atau konservatif. Namun, Komunitas Muslim Michigan punya pandangan lain.

Pakar ilmu politik yang juga mantan blogger khusus fesyen jilbab, Imaan Ali, menilai mengenakan jilbab bukan persoalan konservatif atau tidak. Tapi bagaimana seorang perempuan mengedepankan nilai-nilai kesopanan dan pembawaan diri.

Pakar Timur Tengah Mohammad Alhawry berpendapat dalam Alquran dijelaskan Jilbab merupakan cara yang memungkinkan individu, utamanya perempuan, untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakat serta mempertahankan pemisahan ruang publik dan pribadi.

“Anda lihat sekarang di jaringan sosial seperti Facebook dan tempat-tempat lain seolah tidak ada pemisahan,” katanya. Situasi itu memunculkan masalah dengan diri sendiri, sahabat, dan rekan kerja karena ketidaktaatan terhadap pemisahan kehidupan pribadi dan publik.

Selama ribuan tahun, jilbab telah dikreasikan dalam bentuk pakaian yang disesuaikan dengan tren tanpa perlu melanggar aturan yang ditetapkan Alquran. Ali misalnya, ia menggunakan jilbab semenjak usia 20 tahun. Diusianya yang terbilang muda, ia tergolong penggila fesyen.

Dengan pengetahuan yang luas soal fesyen, Ali tak mau ketinggalan tren tanpa harus menanggalkan keyakinannya untuk mengenakan jilbab. “Anda dapat memodifikasi beragam jilbab dan membuat tren atas apa yang anda kenakan. Gunakan imajinasi anda,” ungkapnya.
Ali mengatakan gaya berjilbab sangat bervariasi di semua negara Muslim. Umumnya,

perempuan di negara-negara Teluk (Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain, Qatar dan Kuwait) gemar mengenakan gaun hitam panjang dan serba tertutup. Sementara perempuan di Mesir dan Levant (termasuk sebagian wilayah Lebanon , Suriah, Yordania, Israel dan Wilayah Palestina) memakai jilbab yang lebih berwarna dan mengekspos wajah mereka.

“Anda dengan mudah menebak asal negara berdasarkan jilbab,” kata Ali,
Alhawary melihat Turki merupakan negara dengan pengaruh yang besar terhadap tren jilbab. Ia menilai sekularisasi Turki mengakibatkan perempuan negara itu mempertahankan jilbab dengan kreatifitas.

“Selama tujuh tahun pertama saya memakai jilbab. Ada semacam kurang nyambung antara pakaian dengan jilbabku,” ungkap Presiden Asosiasi Mahasiswa Islam Eman Abdelhadi.

Abdelhadi telah mengenakan jilbab sejak berusia sembilan tahun. Ia pengemat jilbab sutra berwarna-warni. “Saya cenderung memakai warna-warna yang lebih solid,” katanya.

Berkat kreasinya itu, Abdelhadi menjadi perhatian. Tapi ia tidak terganggu dengan hal itu. “Ada perasaan yang berbeda dan seolah diawasi,” katanya.

Belum Diterima

Baik Ali dan Alhawary sempat mengalami pengalaman buruk. Sewaktu di Norwegia, Ali mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di rumah lantaran ia mengenakan jilbab.

Alhawary berpendapat penting untuk memisahkan dasar keagamaan jilbab dari konteks budayanya dan praktik agama. “Ini yang perlu dipahami negara-negara barat,” katanya.

Meskipun jilbab berpotensi untuk menjadi disalahartikan, Ali dan Abdelhadi bangga untuk mengenakan jilbab dengan istilah dan keyakinan secara yang positif.”Saya benar-benar menganggap diri saya seorang feminis Muslim di jalan, karena saya percaya pada kekuatan perempuan,” kata Ali.[mR]
Read More
Gudang

SubhanAllah, Benda Langit Jatuh di Argentina, Mengubah Malam jadi Siang


 Peristiwa jatuhnya benda langit kembali terjadi. Kali fenomena tersebut terjadi di lahit kota Santiago del Estero, Argentina, hari Ahad (21/4/2013). Sebuah benda langit yang diduga kuat meteor tertangkap kamera meledak di udara yang disusul dengan kilatan cahaya terang. Saking terangnya cahaya tersebut mengubah malam menjadi seperti siang hari, walau hanya sesaat.
Kejadian langka tersebut terekam oleh kamera seorang pengunjung sebuah konser musik. Konser tersebut berada di utara Argentina. Di tengah-tengah konser, sebuah benda langit tiba-tiba terlihat jatuh dan meledak menerangi langit area konser.
Selain itu dalam rekaman kamera lalu lintas juga terlihat bagaimana jalan kota yang malam hari menjadi terang bak siang hari akibat ledakan yang spektakuler.
Penduduk setempat mengatakan objek tersebut menyebabkan tanah Santiago del Estero bergetar. Selain itu cahayanya dapat disaksikan hingga ratusan kilometer.
Fenomena ini banyak dibicarakan oleh warga Argentina di jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Mereka mengaku melihat cahaya ledakan tersebut.
Sebuah video oleh pengguna YouTube bernama “24viralsvideos” mengkompilasikan kejadian ini dalam sebuah video. [mR]
Read More
Gudang

"Alquran Menjawab Setiap Pertanyaanku" Sloan

 
 
Ismail Sloam besar dan tumbuh sebagai penganut Protestan. Ia rutin menghadiri kebaktian di Gereja St. John Episcopal, Lynchburg, Virginia.
Hanya saja selama menjalani rutinitas itu muncul pertanyaan dipikirannya. 
"Jika Yesus anak Tuhan mengapa ia mati disalib," ujarnya mengenang pemikirannya dulu.
Seiring bertambahnya usia, pertanyaan Sloam kian spesifik dan detail. Ia pun tak ragu untuk bertanya langsung kepada guru sekolah minggu-nya.
Dengan jawaban yang diberikan, ia tak pernah merasa puas. Lalu, ia memberanikan diri bertanya kepada Uskup Mormon.
Pertanyaan demi pertanyaan mulai terlupakan sampai ia mengunjungi Afganistan. Di negara itu, Sloam untuk kali pertama berinteraksi dengan Muslim.
Ia sendiri tidak begitu paham tentang Islam. 
"Saya mulai membaca dan mulai tertarik ketika Alquran punya jawaban atas pertanyaan dirinya," kata dia.
Dari Alquran, ia merasa banyak informasi yang lebih detail konsep hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Alquran juga mengakui kitab-kitab sebelumnya.
Setelah kunjungan ke Afganistan, Sloam mulai mempelajari Islam. Ia banyak membaca buku. Selama itu, banyak kejutan yang didapatnya, seperti bahwa agama dan teknologi bisa berjalan beriringan. 
Saat mempelajari Islam pula ia mengetahui bahwa agama itu menganjurkan setiap Muslim untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Cuma, satu hal penting yang mengejutkannya. Islam menyatakan Yesus seorang manusia biasa. Demikian pula dengan Rasulullah Muhammad SAW, yang juga manusia biasa.
Begitu juga Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dan Nabi-nabi sebelumnya, mereka manusia biasa. Mereka justru yang mengajarkan risalah ilahi.
Setelah mantap, Sloam mengucapkan dua kalimat syahadat. Ia bersyukur telah mendapatkan hidayah yang Maha Kuasa untuk menjadi Muslim. Alhamdulillah... | rol [mR]

Read More